• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 14, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Majelis Pemberdayaan Masyarakat Inisiasi ‘Sahabat Difabel’

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
10 Desember, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Majelis Pemberdayaan Masyarakat Inisiasi ‘Sahabat Difabel’
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menginisiasi pembentukan Sahabat Difabel. Merupakan sebuah komunitas yang memberikan perhatian dan kepedulian pada kelompok penyandang disabilitas. Hal itu mengemuka dalam Diskusi Komunitas Difabel di Aula PP Muhammadiyah Jl KH Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jumat (9/12).

Dalam forum yang menginisiasi pembentukan komunitas peduli difabel berbasis kampus itu diikuti oleh 65 mahasiswa. Mereka berasal dari kampus Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang perlu menginisiasi sebuah komunitas peduli difabel yang kami sebut ‘Sahabat Difabel’. Kami akan mengajak kampus-kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) melalui mahasiswanya untuk meningkatkan kepedulian terhadap kaum difabel dengan membentuk komunitas ini,” kata salah satu pengurus MPM, Ahmad Rijal.

Rijal menyampaikan tujuan dari pembentukan komunitas peduli difabel di kampus-kampus PTM-PTA itu adalah untuk melahirkan kader-kader pemimpin yang peduli terhadap disabilitas serta mendorong terbentuknya masyarakat inklusi.

Selama ini, kata Rijal, penyandang disabilitas masih dianggap sebagai masyarakat kelas bawah yang perlu mendapatkan perhatian. Pemerintah melalui dinas sosial masih menempatkan penyandang disabilitas sebagai penyandang masalah sosial sehingga pendekatan yang dilakukan masih bersifat charity dan kuratif.

Padahal dalam United Nation Convention on the Right of Persons with Disabilities (UNCRPD) dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, memandang sama kedudukannya dengan warga yang normal. Kesamaan cara pandang terhadap kaum difabel sebagai manusia seutuhnya harus terus disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat agar tercipta masyarakat yang inklusi.

Masyarakat inklusi akan menempatkan kaum difabel bukan secara diskrimatif. Kaum difabel akan dianggap sebagai bagian dari komunitas yang mempunyai potensi berkembang dalam segala aspek kehidupan. Untuk itu perlu kiranya mereka diberikan fasilitas yang mendukung untuk pengembangan diri  

Senada, Ketua Pusat Layanan Difabel (PLD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Arif Maftuhin menandaskan sudah saatnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap kaum difabel. Perubahan cara pandang ini akan mengubah persepsi masyarakat terhadap kaum difabel.

Arif Maftuhin mengatakan bahwa selama ini persepsi masyarakat terhadap kaum difabel memandang mereka kaum yang butuh dikasihani, butuh pertolongan. Padahal tidak seperti itu, kaum difabel tidak butuh dikasihani, tetapi mereka ingin mandiri sesuai dengan kemampuannya.

“Difabel adalah kita, mindset terhadap difabel perlu diubah, Jika kita menganggap diri ini sebagai difabel maka kita akan paham dan mengerti bagaimana keadaaan mereka,” kata Arif Maftuhin di hadapan mahasiswadan pengurus MPM (Prasetyo Ardi/Ribas).

Tags: MPMmuhammadiyahSahabat Difabel
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Tantangan Pengeloaan Arsip Muhammadiyah

Tantangan Pengeloaan Arsip Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In