JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pemerintah telah resmi memutuskan bahwa Indonesia masuk ke dalam kelompok Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Saat ini, Indonesia sudah meratifikasi 138 perjanjian ekonomi Asean yang meliputi bidang perdagangan barang dan jasa serta investasi. Sebagai konsekuensinya, Indonesia akan mengalami serbuan aliran tenaga terdidik dan terampil dari negara-negara tetangga di ASEAN yang akan melayani aktivitas ekonomi nasional.
Salah satu penyebab utama tertinggalnya Perguruan Tinggi Indonesia (PTI) dibandingkan dengan counterparts-nya di ASEAN adalah karena rendahnya perhatian peneliti Indonesia pada penulisan dan penerbitan karya ilmiah (jurnal, conference paper, dan buku).
SRJ, sebuah institusi pemeringkat jurnal-jurnal ilmiah dunia menempatkan posisi karya ilmiah peneliti Indonesia pada posisi menengah ke bawah saja di lingkup ASEAN. Padahal angka ini harus di-share oleh jumlah PTI dan rakyat Indonesia yang jauh lebih besar daripada Malaysia dan Singapura.
Sejalan dengan visi gerakan Muhammadiyah di millennium keduanya yang dicetuskan dalam Muktamar Makassar (2015): “Gerakan Pencerahan untuk Indonesia Berkemajuan”, Islamic Science Research Network (ISRN) memiliki visi untuk menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas tinggi bukan saja secara saintifik, tapi juga yang mengakar pada landasan tauhid Islam.
Menyikapi hal itu, diadakan Kongres Ilmuwan Muhammadiyah, pada Rabu, 14 Desember 2016 di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA, Jakarta Timur. Kongres Ilmuwan Muhammadiyah 2016 sendiri berupaya akan mewadahi semua spektrum aktifitas ilmu pengetahuan karena sesungguhnya al-Qur’an menunjukkan tanda-tanda ilmu Allah yang juga sangat luas.
ISRN akan terdiri atas beberapa Interest Groups (IG) yaitu: Islamic Studies, Education and Social Science, Astronomy,Astrophysics, and Space Sciences, Energy and Natural Resources, Life Science and Clinical Medicine, Human Resources Development and Strategy, Engineering and Technology, Law, History and Civilization, Economy, Finance, and Public Policy, Neuroscience, ICT.
Peserta yang menjadi target untuk mengikuti kegiatan Kongres Ilmuwan Muhammadiyah 2016 sejatinya adalah para ahli dari sepuluh Interest Group diatas yang tergerak dan terpanggil untuk memajukan ilmu pengetahuan yang bersendikan Quran dan Sunnah melalui Muhammadiyah, sehingga yang menjadi target adalah para dosen dan peneliti.
Acara Kongres Ilmuwan Muhamadiyah 2016 yang didahului dengan Pra Kongres Cendikiawan Muhamadiyah 2016 adalah insitiaf dari beberapa ilmuwan yang tergabung dalam ISRN yang didukung oleh grass root Muhammadiyah yang tujuannya untuk pemberdayaan PTM agar dapat meningkatkan kontribusinya untuk masyarakat dibidang pendidikan tinggi dan riset (Ribas).