JAKARTA, Suara Muhammadiyah- Merujuk Risalah Rapat Pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dilaksanakan di Jakarta 6 Oktober 2016, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menunjuk Lazismu untuk melakukan survey dan penggalangan dana untuk Pengadaan Klinik Apung Said Tuhuleley.
Andar Nurbowo, Direktur Utama Lazismu melakukan gerak cepat dalam pengadaan Klinik Apung Said Tuhuleley. Pihaknya telah melakukan pembayaran uang muka sebesar 30% dari harga beli. “Kapal yang digunakan untuk klinik apung ini sudah dibayar DP nya sebesar 30% dari harga beli yang kurang lebih 2 Milyar. Bentuknya adalah kapal pesiar,” terangnya, Selasa (13/12).
Pengadaan Klinik Apung Said Tuhuleley tersebut direncanakan selesai pada bulan Februari 2017 dan akan diresmikan bertepatan dengan Sidang Tanwir Muhammadiyah di Maluku. Bertepatan dengan hal itu, Lazismu lakukan penggalangan dana untuk pelunasan pengadaan kapal tersebut baik dari dalam maupun dari luar. Dari dalam, Lazismu menghimbau kepada seluruh Pimpinan Muhammadiyah dari pusat hingga ranting serta seluruh AUM untuk melakukan penggalangan dana. Sedangkan penggalangan dana dari luar dimaksudkan kepada korporat yaitu perusahaan-perusahaan atau instansi maupun individu yang mau mendonasikan dananya kepada Lazismu.
Klinik Apung Said Tuhuleley adalah program pengadaan “mobile clinic” di atas air berupa Kapal Laut yang digagas oleh LAZISMU dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) MuhammadiyahKapal Said Tuhuleley ini nantinya akan dijadikan sebagai klinik apung untuk layanan kesehatan masyarakat pesisir atau pulau-pulau di Maluku. Sesuai dengan kondisi geografisnya, Maluku memiliki banyak pulau kecil dan terpencil yang harus ditempuh dengan jarak yang cukup jauh. Hal ini sesuai dengan program Lazismu yang berkonsentrasi pada kawasan 3T (Terpencil, Terluar, Tertinggal). Sehingga pengadaan Kapal Said Tuhuleley tersebut akan digunakan untuk membantu masyarakat terpencil dalam mendapatkan pelayanan sekaligus untuk kegiatan dakwah persyarikatan dan kebangsaan di Indonesia Timur.
Andar mengatakan, survey lapangan akan dilaksanakan pada tanggal (21-23/12) dengan menggandeng konsultan dari Maluku untuk melakukan survey lapangan dan memproses administrasi. “Untuk survey minggu depan, saya bersama konsultan akan ke Maluku untuk melakukan survey lapangan dan mengurus administrasi serta berkoordinasi dengan PWM, Syahbandar, termasuk akan membincangkan pengurusan izin untuk operasi kapal tersebut yang dicanangkan selesai pada Februari 2017,” tandas Direktur Lazismu Andar Nubowo (Yusri).