PANGKEP, Suara Muhammadiyah-Sejak diluncurkannya Program MAMPU pada Juli 2014, terdapat 2 desa dan 4 kelurahan yang menjadi sasaran target program MAMPU Aisyiyah Pangkep. 2 Desa tersebut di antaranya yaitu Desa Bowongcindea dan Bulukcindea serta 4 kelurahan yaitu Anrong Appaka, Pagundukang, Biraeng, dan Botolangkosa. Aisyiyah Pangkep menjadi salah satu daerah yang dapat menjalankan program MAMPU dengan perkembangan yang baik. Adapun langkah nyata dalam Program MAMPU di Aisyiyah Pangkep berupa peningkatan layanan kesehatan, penguatan kepemimpinan kelembagaan Aisyiyah, advokasi, serta penguatan ekonomi mikro.
Perkembangan program MAMPU Aisyiyah Pangkep sudah dapat terlihat pada tahun 2015. Hal ini ditandai dengan meningkatnya daerah di luar sasaran daerah program MAMPU yang turut melaksanakan program MAMPU dalam hal peningkatan layanan kesehatan. Rokhani, Koordinator Program MAMPU Aisyiyah Pangkep mengatakan bahwa hal ini tidak terlepas dari kerja sama dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar peningkatan kesehatan reproduksi dilakukan serentak di seluruh Daerah Pangkep. “Kami berkoordinasi dengan Dinkes setempat agar pemeriksaan IVA/ Papsmear, Sadarnis, Pencegahan kematian pada ibu melahirkan dilakukan serentak di seluruh Puskesmas Daerah Pangkep,” ujarnya, Rabu (14/12)
Dinas kesehatan setempat mengapresiasi kinerja Aisyiyah Pangkep dalam Program MAMPU. Selanjutnya, pihak Dinas Kesehatan mengeluarkan surat edaran terkait peningkatan layanan kesehatan berupa pemeriksaan IVA/ Papsmear, Sadarnis, dan Pencegahan kematian pada ibu melahirkan pada daerah-daerah di luar sasaran Program MAMPU. Selain itu, keberhasilan Aisyiyah Pangkep dalam peningkatan layanan kesehatan lainnya yaitu adanya penambahan dokter spesialis obsgin di RSUD Pangkep. Rokhani menambahkan, keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan Aisyiyah Pusat, OMS (Organisasi Masyarakat Sipil), Dinas Kesehatan, serta DPRD setempat.
Selain peningkatan layanan kesehatan, program lain yang menjadi program unggulan Aisyiyah Pangkeo dalam program MAMPU ini yaitu program peningkatan ekonomi mikro. Hal ini dapat dilihat dari didirikannya BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah) di desa dan kelurahan yang menjadi sasaran program MAMPU. Ibu-ibu di daerah Pangkep diberikan pelatihan dalam memproduksi, mengemas, hingga memasarkan produk-produk yang dibuatnya. “Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan motivator BUEKA, serta disupport untuk dananya,” tambahnya.
Rokhani berharap, adanya program MAMPU dapat terus menguatkan kelembagaan serta mereplikasi kegiatan MAMPU di berbagai daerah, khusunya pegunungan dan kepulauan (Yusri).