TAIWAN, Suara Muhammadiyah- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama rombongan PP Muhammadiyah melakukan kunjungan dan studi banding ke Museum Dr Sun Yat Sen di Taiwan, Jum’at (16/12).
Kunjungan yang didampingi oleh Ketua PP Muhammadiyah bidang Tarjih Yunahar Ilyas serta Rektor UAD Kasiyarno tersebut merupakan bagian dari penjajakan rencana pembangunan Museum Muhammadiyah yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Pembangunan Museum Muhammadiyah pun telah menjadi program prioritas milik PP Muhammadiyah.
Menurut Haedar, ukuran bangunan Museum Sun Yat Sen tidak terlalu luas sehingga bisa dijadikan contoh untuk Museum Muhammadiyah yang rencananya akan dibangun di lokasi gedung PP Muhammadiyah lama, Jl KH Ahmad Dahlan. Di dalamnya, imbuh Haedar akan dibangun juga museum tentang sosok Kyai Dahlan dengan segala kepeloporannya juga sejarah Muhammadiyah di awal pembentukannya.
“Para generasi muda akan menjadi tahu sejarah dan peran Muhammadiyah melalui museum tersebut. Perencanaannya sedang terus digodog, termasuk isinya sedang disiapkan oleh MPI dan juga tim khusus,” tukas Haedar.
Langkah tersebut telah diawali dengan digelarnya Pameran Arsip dan Dokumentasi Muhamadiyah pada Milad Muhammadiyah, yang kemudian diteruskan dengan pForum Froup Discussion (FGD) perumusan Museum Muhammadiyah yang digelar beberapa waktu lalu.
FGD yang berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah tersebut merupakan forum pertama untuk penghimpun masukan dari berbagai pihak untuk Museum Muhammadiyah. Dalam forum tersebut, juga turut menuai masukan akan pengadaan Ecomuseum sebagai bagian dari Museum Muhammadiyah.
Museum Muhammadiyah ke depannya akan dijadikan sebagai pusat edukasi yang menyenangkan bagi generasi penerus persyarikatan. Selain itu, menjadi pusat transfer informasi serta penyebaran nilai-nilai persyarikatan melalui peninggalan bersejarah termasuk arsip dan dokumentasi milik Muhammadiyah dari masa ke masa (Th).
Ulasan selengkapnya bisa dibaca di Majalah Suara Muhammadiyah no.1 tahun 2017 versi cetak!