Suara Muhammadiyah- Memasuki abad kedua, majalah Suara Muhammadiyah (SM) tampil dengan gaya baru. Tahun 2016, SM telah berumur 101 tahun. Momentum milad SM yang digelar pada 24 Oktober 2016 di Yogyakarta bertepatan dengan penganugrahan Musium Rekor Indonesia (MURI) kepada SM sebagai “Majalah Islam yang Terbit Berkesinambungan Terlama” (No. 7533/R.MURI/2016). Sebagai majalah Islam tertua yang masih eksis hingga kini, SM selalu tampil dengan daya kreasi dan inovasi.
Di tengah perkembangan media online, apalagi kehadiran media jejaring sosial yang makin pesat, media cetak memang dituntut untuk terus kreatif dan inovatif. Karena berhenti berpikir kreatif atau enggan melakukan inovasi, maka bersiap-siaplah untuk tergusur di tengah derasnya arus media online saat ini. Bercermin dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, sudah berapa banyak media cetak yang gulung tikar karena tidak mampu lagi bersaing dengan media online. Media cetak yang gulung tikar tidak lain karena kurang kreatif dan inovatif dalam menyajikan dan mengemas informasi.
Dengan kreativitas dan inovasi, SM kini telah mengawali perubahan. Pertama, perubahan diawali dengan restrukturisasi jajaran redaksi di mana kaum muda mendapat ruang berpikir, berkarya, dan berkarir secara profesional. Kedua, dengan sumber daya kaum muda yang penuh idealisme, konten majalah dan rubrikasi diperkaya sehingga dapat menjadi bacaan masyarakat umum yang meneguhkan dan sekaligus mencerahkan. Ketiga, selain peningkatan jumlah oplag, kini majalah SM dicetak full color dengan kertas meth paper 85 gr sebagai bagian dari bentuk service dari manajemen kepada pembaca setia SM. Keempat, pengembangan jaringan distribusi lintas negara mengharuskan majalah SM hadir dalam versi bahasa asing (Inggris). Lewat jaringan distribusi lintas negara ini diharapkan program internasionalisasi pemikiran Muhammadiyah dapat berjalan lancer. Kelima, selain pengembangan skill, jajaran manajemen sedang berikhtiar membangun Grha Suara Muhammadiyah (5 lt) yang insya Allah pada awal 2017 dimulai proses peletakan batu pertama. Grha SM ini akan menjadi Kantor Berita Muhammadiyah (KBM).
Itulah desain perubahan SM yang meliputi wilayah manajemen, konten dan tampilan majalah, SDM, jaringan, dan infrastruktur. Dengan konsep perubahan by design ini, diharapkan majalah SM akan tetap eksis dan mampu bersaing di tengah derasnya arus informasi saat ini. Kami berharap, satu-satunya media massa Islam warisan dari sang pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, ini akan menjadi alternatif bacaan publik di tengah masyarakat yang makin haus akan bimbingan dan pencerahan (RED).