SLEMAN, Suara Muhammadiyah-Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) membangun program Sekolah Siaga Bencana sebagai kepeloporan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Selain fokus pada sekolah Muhammadiyah yang terdiri dari TK, SD, SMP hingga SMA, MDMC juga membangun program di sekolah negeri maupun sekolah swasta lainnya yang berada di wilayah dengan tingkat risiko bencana tinggi.
Secara resmi, MDMC DIY mengukuhkan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan sebagai Sekolah Siaga Bencana (SSB) Mandiri di Kabupaten Sleman. Gelar “SSB Mandiri” berhak disandang SMP Muhammadiyah 1 Prambanan karena atas inisiatif sendiri melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan hingga simulasi penanganan bencana.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan, Daswati Rofiatun Sahifa menjelaskan, Pelatihan Sekolah Siaga Bencana dan simulasi bencana yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan siswa untuk tanggap terhadap bencana, harus mandiri berpikir jernih, serta harus tahu bagaimana meyelamatkan diri sendiri dan menyelamatkan orang lain.
“Pembelajaran dari kegiatan ini, siswa diajarkan untuk dapat mengadapi kehidupan nyata, dimana potensi ancaman bencana berada disekitar kita, tentu kami berharap siswa dapat berbagi pengetahuan kepada keluarganya masing-masing,” katanya.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan MDMC DIY yang menjadi pembicara dalam acar ini, Deky Febriansyah, mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Menurutnya, tidak semua sekolah beruntung untuk melaksanakan Pelatihan Sekolah Siaga Bencana yang notabennya suatu sekolah harus menunggu bertahun tahun untuk melaksanakan pelatihan ini, namun dalam pelaksanaan pelatihan SSB di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 bulan.
Desa Bokoharjo Prambanan yang menjadi lokasi sekolah ini merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan cukup parah saat gempa 27 Mei 2006. Sehingga dengan pembelajaran dan pengalaman tersebut perlu mewujudkan sekolah ramah dan aman terhadap bencana. Latihan perlu dilakukan secara rutin, sehingga siswa memiliki kapasitas dalam menghadapi ancaman bencana, jelasnya.
Rangkaian Kegiatan Pelatihan Sekolah Siaga Bencana dimulai pada hari Kamis – Sabtu, 15 – 17 Desember 2016 dibuka oleh Sekertaris MDMC PP Muhammadiyah dan MDMC DIY. Acara yang berlangsung di sekolah yang telah meluluskan tokoh nasional Hidayat Nur Wahid itu diisi dengan beberapa materi Kesiapsiagaan Kebencanaan meliputi Kapasitas Kerentangan, Early Warning Sistem (EWS), Pemetaan, Jalur Evakuasi dan diakhiri dengan kegiatan Simulasi Gempa Bumi.
Kegiatan itu diikuti oleh seluruh warga sekolah, guru, murid dan karyawan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Pada hari terakhir, Sabtu (17/12) kegiatan simulasi menyikapi kondisi terjadi gempa yang cukup besar, bangunan runtuh, para siswa dan guru berlarian, serta beberapa orang terluka karena reruntuhan bangunan sekolah (Faiz/MDMC DIY).