Lima Kunci Muhammadiyah Punya Banyak AUM

Lima Kunci Muhammadiyah Punya Banyak AUM

BREBES, Suara Muhammadiyah- Bertempat di halaman SMP Muhammadiyah Ketanggungan, Ahad (18/12) Pimpinan daerah Muhammadiyah Brebes melantik 5 Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah. Lima cabang tersebut di antaranya yaitu PCM dan PCA Ketanggungan dengan diketuai Masudi dan Nabilah, PCM, dan PCA Kersana dengan diketuai Drs Ali Surahman dan Wagiyah, PCM dan PCA  Banjarharjo dengan diketuai Supardi dan isti Zuhriyah , PCM dan PCA  Tanjung dengan diketuai Anas Nasrulloh  Isti Zuhriyah , serta PCM dan PCA  Losari dengan diketuai Drs. Masito dan  Khotipah.

Joko Mulyanto, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Brebes mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditandai dengan indeks dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga hal tersebut sudah dilaksanakan oleh persyarikatan Muhammadiyah sejak awal berdirinya. Oleh karena itu persyarikatan Muhammadiyah perlu mendorong cabang-cabang yang belum banyak memiliki amal usaha dengan mendirikan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) yang dibutuhkan masyarakat.

“Di dalam Al Quran, kata amanu banyak diikuti denga wa’amilus sholihat. Ayat ini mendorong kita untuk beramal sholeh. Oleh sebab itu, cabang-cabang yang belum banyak memiliki amal usaha didorong terus untuk  menggerakkan amal sholeh dengan mendirikan AUM yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ustadz Syakir Jamaludin, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Syakir menyampaikan, terdapat 5 kunci yang membuat Muhammadiyah mempunyai banyak AUM (Amal Usaha Muhammadiyah). Lima kunci tersebut di antaranya yaitu keikhlasan, kebersamaan, kesungguhan, melakukan amal sholeh, serta beramal mengikuti petunjuk Al Qur’an dan Sunnah.

“Kenapa Muhammadiyah punya AUM yang banyak? Ada 5 hal yang menjadi kuncinya. Pertama keikhlasan. Kedua kebersamaan. Yang punya ilmu memberi ilmunya, yang punya harta memberi hartanya, yang punya tenaga memberi dengan tenaganya. Ketiga kesungguhan, lalu melakukan amal sholeh sebanyak-banyaknya, dan yang terakhir adalah beramal mengikuti petunjuk Al Qur’an dan Sunnah,” tandasnya (Yusri).

Exit mobile version