PIDIE JAYA, Suara Muhammadiyah – Menginjak hari kedua belas pasca gempa Pidie Jaya Aceh, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) lakukan pendampingan dengan berfokus pada proses rehabilitasi sampai dengan recovery masyarakat. Kegiatan pendampingan psikososial difokuskan pada anak-anak hingga orang dewasa yang dilakukan pada dua titik pengungsian yaitu pendampingan psiksosial di Masjid At Taqwa Desa Meunasah Balik Kecamatan Meureudeu, serta pendampingan psikososial di Ulim.
Jumlah rata-rata anak yang mengikuti pendampingan psikososial yaitu 140 anak di setiap posko, dengan agenda kegiatan berupa sekolah ceria, permainan, serta suplai gizi. Sedangkan pendampingan psikososial bagi orang dewasa berupa pengajian serta pemberian motivasi.
Arif Muttaqin Alim, tim medis dari MDMC yang bertugas di Pidie Jaya mengatakan bahwa program tanggap darurat menurut pemerintah yaitu sampai pada tanggal 20 Desember. Selain penanganan kesehatan dan psikososial, MDMC juga menyiapkan relawan yang berfokus pada assesment bangunan serta logistik.
“MDMC juga mengirimkan tim ahli untuk assessment bangunan. Gunanya adalah untuk menilai bangunan layak atau tidak untuk ditempati masyarakat serta memberi masukan jika perlu pembangunan kembali. Untuk kegiatan ekonomi, masyarakat masih bisa beraktifitas seperti biasanya. Jika pagi, pengungsian kosong. Lalu sore warga kembali ke pengungsian. Mereka mengungsi karena takut rumahnya rusak,” terangnya.
Tim MDMC terus melakukan pemantauan dan pendataan terkait perkembangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Hingga (18/12) didapatkan data bahwa untuk pelayanan kesehatan, tim MDMC yang masih bertugas yaitu tim kesehatan Stiekes Lhokseumawe dengan personil 1 dokter dan 2 perawat yang menempati pos pelayanan medis Muhammadiyah di Masjid At taqwa Meuredeu. Adapun jumlah pasien yang sudah tertangani yaitu sejumlah 827 orang.
Sementara itu, untuk relawan pendampingan psikososial, dilakukan pergantian dari tim MDMC Lhokseumawe digantikan tim psikologi UNMUHA sejumlah 5 personel yang ditempatkan di Masjid At Taqwa Meuredue. Untuk assessment bangunan, telah dilakukan kajian kerusakan SD Muhammadiyah Tringgading oleh tim teknik sipil UMY yang selanjutnya akan dibangun sekolah darurat. Selain itu, dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan sarana ibadah Masjid Taqwa Tringgading Pidie Jaya.
Untuk pelayanan logistik, penerimaan barang dan distribusi barang bantuan dilakukan di Posko Muhammadiyah Pidie Jaya dengan kebutuhan yang sudah dibagikan berupa makanan, air bersih, serta family kit. Adapun jumlah pengungsi sebanyak 1.898 jiwa dengan relawan MDMC sebanyak 50 orang (Yusri).