YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah. Sejak awal milenium kedua, Islam kerap kali menjadi dinamo yang menentukan maju-mundurnya bangsa ini. Melalui ekspansi perdagangan berbagai kerajaan di Nusantara, Islam berhasil memperluas pengaruhnya ke seantero dunia, mulai dari Cina hingga Jazirah Arab. Beragam emporia tumbuh seiring majunya perdagangan Nusantara. Van Leur menyatakan bahwa peran bangsawan-saudagar sangat besar membuat perdagangan Asia setara dengan Eropa Barat pada masa pertengahan.
Dari tangan mereka kosmopolitanisme Islam lahir. Ia dengan gamblang menyatakan bahwa Eropa baru bisa meredam keperkasaan Asia pada abad XVIII. Setelah itu, Dunia Islam, berkubang dalam kejumudan dan kebodohan. Muncullah gerakan reformisme Islam pada medio abad XIX. Dibawa oleh beberapa ulama-mujadid bumiputra yang sempat berguru di Tanah Suci dan pusat dunia Islam lainnya. Reformisme Islam dimaksudkan untuk membangun kembali peradaban Islam.
Perbincangan mengenai pengaruh reformisme berikut kosmopolitanisme di Dunia Islam, tentu saja amat menarik. Tidak hanya persoalan agama dalam tataran ideologis organisatoris yang dapat dikupas, melainkan juga ideologi ulama-ulama pembaru yang berpengaruh, persoalan sosial, politik, busana, dan lain sebagainya. Selain juga nyatanya titik-titik kisar dalam Dunia Islam pun masih dan akan terus berinteraksi satu sama lain, menebar pengaruh dan nilai-nilai Islam reformisme. Itu akan semakin menarik jika kita berpikir tentang marabahaya “industri terorisme.”
Persoalan-persoalan semacam itu akan dikupas tuntas dalam acara diskusi dan peluncuran buku Reformisme Islam di Nusantara dan Muslim Cosmopolitanism: Southeast Asian Islam in Comparative Perspective karya cendekiawan asal Singapura, Khairudin Aljunied. Acara ini digelar pada Rabu 21 Desember 2016 di Ruang Sidang Pascasarjana Lantai 4, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai dari pukul 8.30–12. Hadir sebagai pembahas Hilman Latif, Ph.D dan Rahmawati Husein, Ph.D. Acara ini diselenggarakan oleh Penerbit Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (P3M) UMY, Program Pascasarjana UMY, dan Prodi Pendidikan Agama Islam UMY (Aditya).