YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Sustainable Developments Goals (SDGs) merupakan pembangunan yang disepakati oleh pemimpin negara anggota PBB. Penerapan SDGS di berbagai negara di dunia menjadi momentum bagi pemerintah Indonesia untuk menerapkan 17 bidang pembangunan berkelanjutan ini. Aisyiyah sebagai organisasi perempuan berkemajuan dan terbesar di Indonesia mempunyai peran yang strategis dalam pencapaian SDGs.
Demikian disampaikan oleh Diyah S, Staff Khusus Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs dalam pemaparannya pada Dialog Publik Peringatan Hari Ibu dan Refleksi Akhir Tahun 2016. Dialog yang bertajuk “Memastikan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / SDGs yang Berpihak Pada Perempuan” ini digelar atas kerjasama Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Tujuan-tujuan SDGS, kata Diah sesungguhnya adalah memperbaiki masa sekarang untuk masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu penting bagi anak muda dan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk ikut andil dalam pencapaian SDGs. Dalam paparannya Diah menyampaikan materi mengenai Operasionalisasi Sebuah Agenda Global terkait Kesehatan Reproduksi dalam Kerangka Pembangunan Berkelanjutan. “ Bicara soal kesehatan dan perempuan ini terkait dengan goals 3 dan 5 yang merupakan tujuan SDGs untuk masa depan perempuan. Jadi menjadi penting pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi diketahui oleh semua pihak” Ungkap Diah.
Sementara itu, Upaya Kemenkes dalam SDGs di tingkat layanan kesehatan primer adalah dengan upaya akar rumput seperti yang selama ini dijalankan oleh Aisyiyah. Menurut Diyah, pembangunan tidak akan sampai kemana-mana jika penduduk Indonesia tidak sehat. Ia juga menjelaskan mengenai program Nusantara Sehat yang digagas oleh Kemenkes.
“Kemenkes punya Nusantara Sehat dengan mengirim 1400 tenaga kesehatan ke daerah terpencil. Hasilnya, 1400 tenaga tersebut dapat menyentuh layanan kesehatan dan menyelamatkan 15 juta jiwa. Jika Aisyiyah melakukan hal yang sama, maka akan menjadi sinergi yang sangat bagus. Kami berharap Aisyiyah dapat bergandeng tangan dengan Kemenkes untuk mencapai Indonesia yang lebih baik,” terangnya.
Destri Handayani, Narasumber dari BAPENAS mengatakan bahwa tujuan SDGs kali ini lebih komprehensif dibanding dengan Milenium Development Goals (MDG). Dikatakannya, dalam pembuatan tujuan SDGs lebih mendengarkan semua pihak sehingga masalah yang tadinya tidak muncul ke permukaan menjadi muncul. “Mengapa tujuan SDGs no one left behind itu karena kita mengakomodir semua kepentingan. Seperti yang tadinya netral gender sekarang lebih sensitive gender, artinya mengakomodasi kepentingan laki-laki dan perempuan yang berbeda itu,” terangya.
Destri juga memaparkan mengenai peran strategis dari organisasi masyarakat dan media untuk membangun pemahamn publik serta publikasi dan monitoring untuk regulasi pemerintah nantinya. “Aisyiyah sebagai organisasi masyarakat dan organisasi perempuan terbesar di Indonesia mempunyai peran strategis dalam mencapai tujuan SDGs ini,” ungkapnya.
Siti Noordjanah Dhonantini, Ketua Umum PP Aisyiyah dalam sambutannya sekaligus membuka acara berharap dengan adanya dialog publik ini para peserta akan lebih memahami secara komprehensif tentang tujuan, target, serta indikator SDGs yang tentunya akan memperbaiki masalah-masalah yang ada di Indonesia (Yusri).