JAWA BARAT, Suara Muhammadiyah- Ribuan kader Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) se-Jawa Barat tidak diberikan tugas untuk membantu mengamankan perayaan Natal. Selain karena Indonesia adalah negara yang toleran dan tidak perlu meributkan ritual keagamaan agama tertentu, juga karena itu merupakan tugas dari aparat kepolisian.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana mengajak semua elemen umat Islam untuk menguatkan ke dalam, ketaatan beribadah umat Islam, sikap toleransi, kemandirian ekonomi dan menjauhkan dari tindakan teror yang jelas bertentangan dengan nilai Islam yang cinta damai.
Rusliana mengatakan, makna toleransi berarti menguatkan nilai keberagaman, meningkatkan ketaatan pada agama sendiri sembari memberi kesempatan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan agamanya dengan tenang. “Toleransi itu tidak berarti ikut beribadah, menggunakan atribut agama lain dan merayakannya dengan bangga. Toleransi juga jangan dipahami sempit dengan ikut menjaga keamanan rumah ibadah agama lain. KOKAM se-Jabar tak diberikan tugas untuk membantu mengamankan karena tugas pengamanan itu ada di kepolisian,” terang Iu Rusliana dalam keterangan persnya di Bandung (20/12).
Makna toleransi, menurut Iu Rusliana juga dipahami dengan mengedepankan toleransi ke dalam, tidak hanya di luar. Maksudnya, harus dipahami bahwa harus seimbang dan jangan terkesan membela agama lain sementara dengan umat Islam kurang bekerja sama. “Bagi kami, mungkin akan lebih baik aktif memakmurkan, menjaga dan membersihkan masjid dan musholla agar nyaman digunakan sebagai tempat ibadah. Harus diakui, masih banyak masjid yang kurang terurus dan tentu saja menjadi kewajiban kita untuk memeliharanya,” tambahnya.
Dalam konteks menjaga dan membersihkan rumah ibadah, Pemuda Muhammadiyah memiliki program pray, clean, and love di mana para kader didorong ikut aktif menjaga kenyamanan lingkungan masjid di daerah masing-masing. Rusliana menghimbau untuk menguatkan ke dalam, menebarkan kepedulian, serta menguatkan nilai keberagaman. Penting bagi kita semua untuk menjaga agar tidak ada warga muslim yang menjadi oknum perusak suasana ibadah agama lain. Cinta dan penguatan pemahaman keagamaan menjadi kewajiban untuk disebarkan agar terorisme tidak tumbuh berkembang.
Iu Rusliana pun mengapresiasi langkah Kepolisian Daerah Jawa Barat yang melakukan silaturahmi dengan Organisasi Kepemudaan pada hari Selasa (20/12) dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru dan berharap sinergi dan saling menjaga suasana kondusif terus terjalin dengan baik (SA/ Yusri).