PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumbar mengadakan Rapat Konsolidasi bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumbar di Gedung pertemuan PW Aisyiyah Sumbar. Konsolidasi dibuka secara resmi dan dipimpin oleh Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj Meiliarni Rusli.
Meiliarni Rusli mengungkapkan Konsolidasi pemimpinan menjadi sesuatu yang penting terkait dengan solidnya pimpinan dan kuatnya kelembagaan dan organisasi yang akan bisa terus tegak dan berjalan di atas prinsip ideologi yang dipegang.
Menurutnya, konsolidasi ini memiliki tiga substansi: penyatuan, peneguhan dan penguatan. Penyatuan berkaitan dengan kepemimpinan yaitu upaya mempertemukan gagasan, sikap dan tindakan sehingga diperolah tindakan yang paralel di semua tingkatan, memiliki integritas, komitmen kolegial, kolektif dengan mengedepankan musyawarah.
Peneguhan berarti dengan ideologi, saat ini kita berhadapan dengan masyarakat global dan modern untuk itu memperbaharui format organisasi akan tetapi ideologi harus kokoh. Identitas Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah gerakan Islam gerakan dakwah dan gerakan tajdid tidak boleh bergeser apalagi berubah.
Dia mengingatkan Aisyiyah sebagai organisasi pencerahan yang mengembirakan dan memberdayakan harus eksis berlanjut secara konsisten dan istiqomah.
Aisyiyah harus menjadi crash program baik tingkat wilayah daerah maupun cabang. Selain itu ada juga program qoryah tahoyyibah dan keluarga sakinah merupakan program sinergitas dan program lintas mejelis yang program ini dikenal dengan Gerakan Aisyiyah Cinta Anak (GACA).
Diungkapkan Meiliarni Rusli, sudah saatnya kepemimpinan Aisyiyah dari tingkat bawah sudah diperhitungkan, “Bisa diperhitungkan itu ya tentunya harus ada kepemimpinan yang kuat, harus mengetahui kondisi daerah, juga amal usaha harus menjadi pilar kita, serta perbanyak target program kemitraan untuk memperkuat organisasi,” tutur Meiliarni
Lebih jauh meiliarni mengungkapkan Aisyiyah harus peka dengan isu dan akrab, juga merespon, menguatkan, mensosialisasikan, dan memberdayakan terhadap isu yang sedang ditangani, Meiliarni menekankan bahwa Aisyiyah harus lebih maju atas kebutuhan masyarakat dan terus meningkatkan kemapuannya.
Tambahnya, anggota Aisyiyah harus mengenal Aisyiyah secara utuh agar rasa memiliki juga peduli dengan Aisyiyah tidak luntur, “Bila tidak bisa mengenal Aisyiyah secara utuh setidaknya kenali 5 dimensi berikut historis, organisator, ideologis, biografis, praksis (Amal Usaha),” ungkapnya (RI).