KUNINGAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kuningan, melaksanakan kegiatan peningkatan kinerja di dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), yang bertempat di aula gedung SMK Muhammadiyah 2.
Dalam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18-19 Desember 2016 ini diikuti oleh 75 orang yang berada di AUM, kegiatan yang bertema aktualisasi ideologi Muhammadiyah untuk peningkatan kinerja amal usaha. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar Dr Zulkarnaen, SH MH, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Wahid TBK, Pimpinan Amal usaha dan peserta Baitul Arqom.
“Baitul Arqam adalah salah satu bentuk sistem perkaderan Muhammadiyah yang berorientasi pada pembinaan ideologi kemuhammadiyahan dan kepemimpinan dalam persyarikatan beserta Ortom dan amal usaha Muhammadiyah. Untuk meningkatkan kinerja di AUM perlu kiranya mensinergikan pemikiran dan menciptakan kesamaan,” Ujar Wahid dalam sambutannya.
Wahid menerangkan bahwa Muhammadiyah di Kuningan. Salah satu AUM yang strategis dalam rangka mengemban misi Muhammadiyah adalah amal usaha di bidang pendidikan, yaitu di SMK dan di perguruan tinggi yang ada. Sehingga dapat berhadapan langsung dengan masyarakat luas. Khususnya kalangan terdidik, maka setiap bentuk layanan maupun performance para praktisi dituntut untuk selalu menampilkan citra sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah yang kental dengan suasana Islami dengan pelayanan profesional.
“Dengan Baitul Arqom ini, bisa lebih mengedepankan kualitas dan memberikan pelayanan yang terbaik, untuk mencetak lulusan yang unggul dalam berdaya saing,” pesannya.
Sedangkan Ketua PWM Jabar, Dr Zulkarnaen SH MH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini berada pada suatu keadaan yang harapannya dapat mengantarkan kita pada titik kualitas sebagai pengemban amanah Dakwah, terutama menjalankan gerak dakwah Muhammadiyah umumnya di Jabar dan khusunya di kabupaten Kuningan untuk lebih berkemajuan.
“Pondasi ideologi dan perjuangan dakwah yang benarlah yang selayaknya harus menjadi prinsip kita dan kiranya perlu dikuatkan kembali, dan untuk menguatkan pondasi itu, inilah salah satu cara dan sarana untuk menyamakan persepsi ideologi dan perjuangan dalam ber-Muhammadiyah,” imbuhnya.