YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang dinamis dan pendampingan intensif bagi semua orang untuk menjaga kesehatan dengan baik. Kesehatan reproduksi adalah salah satu aspek kesehatan yang menjadi prioritas utama untuk dipelajari dan diajarkan kepada masyarakat.
Film termasuk salah satu media yang dianggap efektif untuk memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi di masyarakat. Pimpinan Pusat Aisyiyah melalui program studi S1 Komunikasi Universitas Aisyiyah (UNISA) menyelenggarakan Talkshow “Film Bangun Generasi Melek Kesehatan Reproduksi” sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya edukasi kesehatan reproduksi.
Selain Talkshow, dalam acara yang digelar pada Sabtu (17/12) di Ruang Hall 4 Prof. Siti Baroroh Baried ini dilaksanakan pula penganugerahan pemenang kompetisi video pendek bertajuk “Bergandeng Tangan Membangun Generasi Melek Kesehatan Reproduksi”. 24 video pedek yang masuk disaring melalui proses penjurian yang dilakukan oleh sinematografi dan penilai konten.
Tampil sebagai pemenang yaitu Winda Dwi Astuti, Mahasiswi Farmasi UAD sebagai Juara 1 dengan video pendek berjudul SADARI (Periksa Payudara Sendiri), Nashwan Ihsan Fazil, UMY dengan video berjudul Cegah Pernikahan Dini sebagai Juara II, Nabila Linati Fajri, UMY sebagai Juara III.
Putri Utami, Panitia pelaksana kegiatan dari PP Aisyiyah mengatakan bahwa isu kesehatan reproduksi menjadi fokus Pimpinan Pusat Aisyiyah. Sehingga dalam rangka mensosialisasi serta mengedukasi kesehatan reproduksi, media film dipilih sebagai salah satu sarana.
“Media film adalah media yang mudah, murah, dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepedulian tentang kespro kami mengadakan kegiatan ini. Selain itu juga, karena Prodi Komunikasi tergolong Prodi baru, harapannya kegiatan ini bisa semakin memperkenalkan Prodi Komunikasi kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Winda, Mahasiswi Farmasi UAD mengaku tidak menyangka atas kemenangannya dalam kompetisi tersebut. Menurutnya, keikutsertaannya dalam kompetisi ini adalah sebagai salah satu bentuk kontribusinya di bidang kesehatan.
“Anggota kami adalah mahasiswa farmasi dan kesehatan masyarakat. Harapannya, dengan keikutsertaan dalam kompetisi ini kami dapat ikut berkontribusi dalam peningkatan kesehatan reproduksi. Pesan yang paling penting yaitu publik harus tahu bahwa “Sadari” itu penting dan kita harus memutus mata rantai penyakit-penyakit reproduksi,” tandasnya (Yusri).