• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Khairudin Aljuneid: Suara Muhammadiyah Harus Melahirkan Pemikiran Baru di Nusantara

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Desember, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
1
Khairudin Aljuneid: Suara Muhammadiyah Harus Melahirkan Pemikiran Baru di Nusantara

Prof Khairudin Aljuneid berfoto bersama redaksi Suara Muhammadiyah

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Associate Professor at the Department of Malay Studies, National University of Singapore (NUS), Prof Khairudin Aljuneid, menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami native blindness. Yaitu sikap tidak bisa menemukan dan mengambil ide atau konsep pemikiran dari para tokoh besar Indonesia itu sendiri.

Dalam diskusi dengan redaksi Suara Muhammadiyah, Jumat (23/12), Aljuneid membeberkan berbagai karya para tokoh besar Indonesia yang tidak diapresiasi. Tokoh-tokoh ulama Nusantara itu justru lebih dikenal dan dijadikan rujukan di luar negeri.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Kondisi ini menjadikan bangsa Indonesia hanya sebagai konsumen pemikiran-pemikiran luar. Padahal para tokoh ulama di masa lalu telah lebih dahulu menulis tentang permasalahan yang sama. “Orang luar melihat (ulama kita) begitu besar. Buku-bukunya banyak ditulis dalam bahasa Arab, saya harapkan Suara Muhammadiyah menerjemahkan dan menerbitkan kembali,” tutur Aljuneid.

“Kita harus menerjemahkan apa-apa yang ditulis orang Indonesia dalam bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan yang dalam bahasa Indonesia ke bahasa Inggris,” katanya. Aljuneid beralasan bahwa karya dalam bahasa Inggris akan lebih banyak dan mudah diakses oleh siapapun. Terutama oleh kalangan akademisi.

Dalam rangka menemukan kembali khazanah Nusantara itu, Aljuneid bahkan menyatakan kesediannya untuk membantu. “Kita bisa membincangkan proyek-proyek baru untuk Suara Muhammadiyah, melahirkan pemikiran baru di Nusantara saat ini. Saya sangat bangga dengan Suara Muhammadiyah sehebat ini,” ujarnya.

Salah satu tokoh besar yang menjadi perhatian Aljuneid adalah Hamka. “Sebagian besar artikel-artikel Hamka ada di Suara Muhammadiyah. Saya ingin mengembalikan minat orang-orang di Nusantara tentang Hamka,” ungkapnya.

“Buku paling penting yang ditulis ayah Hamka adalah Ushul Fikih. Satu-satunya dalam bahasa Indonesia. Saya berharap Suara Muhammadiyah menerbitkan ulang buku-buku ayah Hamka dan Hamka itu sendiri,” kata Aljuneid.

Dalam rangka menerjemahkan dan menerbitkan ulang karya-karya ulama Nusantara, Aljuneid berharap Suara Muhammadiyah bisa memposisikan diri secara objektif.  Sehingga terhindar dari sikap ta’asubiyah atau sektarianisme yang negative. “Suara Muhammadiyah harus menjembatani antara golongan-golongan tersebut,” tuturnya.

“Suara Muhammadiyah tidak boleh memihak, tidak boleh menjadi salafi, tidak boleh menjadi sufi, tidak boleh menjadi liberal, dan tidak boleh menjadi terlalu modern. Kita ambil dari semua-semua itu, menjadi kosmopolitan modern sesuai dengan al-Quran dan sunnah,” harapnya.

Oleh karena itu, kata Aljuneid, penting sekali bagi umat Islam untuk mengembalikan pemikiran wasatiyyah dalam segala bidang kehidupan, sebagaimana pernah dirumuskan Hamka. “Di sinilah bagaimana peran Suara Muhammadiyah sebagai yang melahirkan pemikiran-pemikiran baru di nusantara ini,” kata Aljuneid (Ribas).

Tags: Khairudin Aljuneidmuhammadiyahsuara muhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Muhammadiyah Wonosobo Adakan Workshop Jurnalistik untuk AUM dan Ortom

Muhammadiyah Wonosobo Adakan Workshop Jurnalistik untuk AUM dan Ortom

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In