YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Gagasan pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia merupakan gagasan yang bagus. Yakni sebagai agenda kosmopolitanisme Muhammadiyah dan aksi Muhammadiyah dalam hal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Demikian disampaikan oleh Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pertemuan PP Muhamaadiyah dengan promotor pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia pada Ahad, (25/12).
Majelis Tarjih, kata Haedar, mempunyai gagasan bahwa Muhammadiyah di abad ke 2 tidak cukup hanya Islam berkemajuan di Indonesia. Sehingga pandangan Islam jadi rujukan di dunia modern. Pendirian UM Malaysia merupakan gagasan yang bagus untuk menebar benih kosmopolitanisme. “Nantinya, Universitas Muhammadiyah Malaysia dapat menjadi salah satu bukti bahwa Muhammadiyah berhasil menjalankan internasionalisasi, juga sebagai orientasi Muhammadiyah untuk wilayah ASEAN,” terangnya.
Baca: UM Malaysia Harus Punyai Nilai Unggul
Menurut Haedar, Malaysia merupakan salah satu destinasi awal yang cocok dalam rangka memperkuat Muhammadiyah di kawasan ASEAN. Malaysia adalah negara yang satu rumpun dengan Indonesia, Malaysia juga memiliki mobilisasi yang tinggi dan memiliki latar belakang sejarah dan agama yang sama dengan Indonesia.
Haedar menambahkan bahwa hal ini merupakan tantangan besar bagi Muhammadiyah, sehingga Universitas Muhammadiyah Malaysia diharapkan memiliki nilai lebih dan unggul dibandingkan Universitas Muhammadiyah lainnya. “Sinergitas juga diperlukan dalam menguatkan elemen-elemen agar gagasan ini dapat terealisasi dengan baik”, ungkap Haedar.
Baca: Universitas Muhammadiyah Akan Berdiri di Malaysia dan Thailand
Gagasan pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia sebelumnya telah disampaikan Haedar Nashir usai melantik Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya di Surabaya pada Sabtu (10/12) lalu. Adapun kedatangan dua promotor pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia, Dr Abdul Latif bin Awang dan Prof Datuk Dr Mohd Noh Dalimin ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu bertujuan untuk membahas soal proses pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malaysia.
Untuk mengakhiri pertemuan tersebut, Haedar menyampaikan mengenai pentingnya menciptakan aksi-aksi berkualitas dalam memajukan Muhammadiyah. “Penting bagi kita untuk terus menciptakan aksi-aksi yang berkualitas agar Persyarikatan Muhammadiyah semakin berkemajuan,” tandasnya (Yusri).
Berita selengkapnya bisa dibaca di Majalah Suara Muhammadiyah no.1 dan 2 tahun 2017 versi cetak!