MAGELANG, Suara Muhammadiyah– Adanya gerakan domestifikasi perempuan atau gerakan perempuan kembali ke rumah untuk hanya mengurusi urusan domestik atau urusan rumah tangga saja menjadi salah satu keprihatinan Pimpinan Pusat Aisyiyah.
“Satu abad yang lalu, ibu-ibu Aisyiyah sudah didorong oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, untuk keluar rumah ikut memikirkan urusan publik bukan hanya berkutat urusan domestik”, ujar Wakil Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Aisyiyah Khusnul Hidayah pada acara Dialog Publik Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kabupaten Magelang di Gedung Dakwah Muhammadiyah Mungkid (28/12)
Ditambahkan oleh Khusnul Hidayah, agar dapat ikut memikirkan urusan publik, maka Pimpinan Aisyiyah dalam semua level , diharapkan menjadi mitra strategis bagi Pemerintah di semua tingkatan juga.
“Ibu-ibu Aisyiyah jangan hanya puas mengurusi pengajian saja, tapi juga harus paham dengan isu-isu perempuan, ekonomi dan pembangunan, sehingga kepentingan perempuan dapat diakomodasi dalam program-program pemerintah“, tambah Khusnul.
Selain itu Khusnul Hidayah juga mendorong Pimpinan Aisyiyah untuk mensukseskan Gerakan Perempuan Islam Berkemajuan yang digagas Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan secara aktif melakukan pemihakan kepada kaum dhuafa, mau belajar secara terbuka terhadap hal-hal yang baru dan bermanfaat dan ikut berperan aktif dalam gerakan pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
“Kemiskinan jangan hanya dimaknai dengan harta semata, namun juga mereka yang tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidkan,” tambah Khusnul.
‘Aisyiyah sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) perempuan Muhammadiyah memiliki komitmen untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak bagi kaum perempuan melalui berbagai kegiatan dan program yang ada.
Sementara itu Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang Drs H Jumari menyampaikan, di era globalisasi informasi saat ini, ibu-ibu Aisyiyah agar lebih hati-hati ketika menerima informasi , apalagi yang belum jelas kebenarannya.
“Di era saat ini kita harus lebih bijak, lebih banyak mendengar dan lebih banyak peduli. Jangan langsung di-share bila menerima informasi, tapi harus diseleksi terlebih dahulu. Yang kita share yang bermanfaat saja”, tutur Jumari (MPI PDM Kabupaten Magelang).