SEMARANG, Suara Muhammadiyah- Indonesia saat ini banyak memerlukan lulusan Magister Keperawatan untuk dunia pendidikan kesehatan, serta peningkatan layanan kesehatan di Rumah Sakit. Sementara saat ini baru ada sekitar 15 pendidikan Magister Keperawatan di Indonesia. Oleh karena itu, upaya pendirian Magister Keperawatan banyak mendapat dukungan termasuk dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI).
Hal ini disampaikan Prof Dra Elly Nurrachmah Mapp SC DNSc, Guru Besar Keperawatan Medikal Bedah FIK Universitas Indonesia dalam Workshop Pengembangan Kurikulum S2 Keperawatan yang digelar Unimus pada Rabu (28/12) di Kampus Unimus.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Unimus, Dr Budi Santoso M Si Med menyatakan saat ini Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Unimus sedang mengajukan izin 3 prodi baru Magister yakni S2 Magister Keperawatan, S2 Kesehatan Masyarakat, serta S2 Laboratorium Teknologi Medik. Dengan mengacu pada AIPNI dan KKNI serta kurikulum dan rambu-rambu pendirian program studi baru di lingkungan Kemenristekdikti, Budi berharap agar pada tahun akademik 2017 Unimus sudah bisa menerima mahasiswa baru dari lulusan S1 Ners.
Tampil sebagai narasumber dalam workshop tersebut di antaranya Wakil Rektor 2 Unimus Dr Hj Sri Rejeki S Kp M Kep Sp Mat, serta Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Unimus Dr Budi Santoso M Si Med (kr/ Yusri).