YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan suatu Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan. Sehingga dalam pergerakannya harus mampu bersinergi dengan persyarikatan dan mendasarkan pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus mengisi institusi sebagai kekuatan penggerak misi dakwah Muhammadiyah.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir pada saat Rapat Senat Terbuka Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (31/12) di Gedung AR Fachrudin B Lantai 5 Kampus UMY.
Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P terpilih sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) periode 2016-2020. Dosen Fakultas Pertanian sekaligus Wakil Rektor 1 Bidang Akademik periode 2012-206 tersebut menggantikan rektor sebelumnya, Prof. Dr. Bambang Cipto berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 21 Desember lalu.
Dalam sambutannya, Gunawan menyampaikan bahwa salah satu tantangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) adalah bisa memberikan peran terhadap persyarikatan Muhammadiyah. Kemajuan dan perkembangan yang diupayakan yaitu kemajuan bersama, untuk universitas dan persyarikatan. “Salah satu tantangan bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk UMY yaitu sejauh mana PTM-PTM ini bisa berperan bagi proses kaderisasi Muhammadiyah. Kita harus bekerja lebih keras. Seperti Visi dan Misi UMY yaitu tidak bekerja untuk diri sendiri, tapi harus bermanfaat bagi umat dan perserikatan,” terangnya.
Adapun beberapa point yang perlu menjadi perhatian UMY sebagai salah satu PTM menurut Haedar Nashir di antaranya yaitu UMY sebagaimana Perguruan Tinggi Muhammadiyah lain harus mengisi institusi sebagai kekuatan penggerak misi dakwah Muhammadiyah. Oleh karena itu, nilai-nilai dasar yang dimiliki dan menjadi patokan akan menyatu dalam setiap pergerakan, perencanaan, dan kemakmuran universitas sehingga mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai nilai religiusias tinggi. Selain itu, kampus harus menjadi persemaian individu-individu yang selalu kritis, mencintai agama, memiliki pemikiran yang cerah dan mampu memilih yang terbaik.
Majelis Tarjih dan Tajdid memerlukan pemikir-pemikir dari kampus-kampus untuk menghasilkan alternatif sebagai Islam berkemajuan. Dari perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia akan lahir benih-benih Islam berkemajuan yang menjadi tonggak kemajuan bangsa. “Kami percaya dan yakin sebagai sosok yang selama ini telah berkiprah di Universitas ini, Pak Gunawan akan mampu membawa UMY menjadi universitas yang unggul dan islami, serta menjadikan UMY sebagai ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya (Yusri).