Adopsi Perkaderan Nabi, Nama ‘Darul Arqam’ Digunakan Sejak Muktamar ke-37

Adopsi Perkaderan Nabi, Nama ‘Darul Arqam’ Digunakan Sejak Muktamar ke-37

Mutohharun Jinan saat mengisi kegiatan Darul Arqam Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng

PALU, Suara Muhammadiyah – Selama empat hari (22-25/12), pimpinan Muhammadiyah dan jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah (UM) Palu dan UM Luwuk, mengikuti kegiatan Darul Arqam Wilayah. Tema yang diusung adalah ‘Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah Menuju Islam Berkemajuan’.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng, Drs HA Dahlan MS SH MH, mengatakan Darul Arqam merupakan kaderisasi yang ada dalam Muhammadiyah. Makanya, seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, diwajibkan untuk mengikuti Baitul Arqam. “Darul Arqam ini, merupakan suatu sistem kaderisasi yang dianut dalam Muhammadiyah. Yang ditetapkan pada Muktamar ke-37 pada 1968 di Jakarta,” kata Dahlan MS, yang sekaligus membuka kegiatan.

Dahlan MS, mengatakan, bahwa Darul Arqam merupakan praktik yang dilakukan Rasulullah SAW, dalam mengader umat Islam pada awal adanya Islam. Rumah (Darul) Arqam, merupakan tempat Rasulullah SAW menggembleng kader-kader untuk mengembangkan Islam di Jazirah Arab ketika itu.

“Nama Darul Arqam, diputuskan pada Muktamar ke-37 tahun 1968 di Jakarta. Saat ini, kita diperhadapkan dengan beberapa tantangan, termasuk krisis kader. Untuk mengatasi masalah seperti ini, perlu penggemblengan melalui Darul Arqam. Diharapkan dari kegiatan ini, adanya satu pola pikir, satu sikap, satu cita-cita, dan satu gagasan untuk memajukan Muhammadiyah. Diibaratkan sebuah lampu yang menyala, itulah yang diharapkan pada kegiatan kaderisasi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Muhammadiya Sulawesi Tengah,” ungkap Dahlan MS.

Dahlan MS menambahkan, banyaknya peserta yang hadir, membuktikan antusias yang tinggi kepada warga Muhammadiyah, mengikuti pengaderan tersebut. “Diharapkan dengan kegiatan ini timbul semangat baru, jiwa baru, kompak dan kerja sama antara tokoh dan pimpinan wilayah dan seluruh amal usaha Muhammadiyah menjadi satu. Kegiatan ini, untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, terwujudnya masyarakat berakhlak dan menegakkan Islam,” tandasnya.

Ketua Panitia Darul Arqam Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Drs H Arsyad Said SH MH, mengatakan bahwa Darul Arqam, ibarat charge untuk menambah daya dan motivasi bagi pengurus Muhammadiyah. Melalui Darul Arqam, diharapkan selain wawasan, semangat beramar ma’ruf nahi munkar warga Muhammadiyah, akan semakin meningkat. “Kami juga mengundang pengurus daerah Muhammadiyah untuk ikut. Juga seluruh unsur pimpinan Universitas dan fakultas di lingkungan Unismuh Palu dan Luwuk,” kata Arsyad Said, yang juga Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng.

Sementara Sekretaris Majelis Pembinaan Kader (MPK) PWM Sulteng, Fery eL Shirinja SSos MSi yang juga Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng,  mengatakan bahwa kegiatan Darul Arqam tersebut, menghadirkan empat Narasumber/Fasilitator dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yakni Drs Dahlan Rais MHum, Wawan Gunawan Abdul Wahid MA, DR Mutohharun Jinan, dan M. Faiz Rafdhi MKom.(*)

Exit mobile version