YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Batang melakukan kunjungan ke Kantor Redaksi Suara Muhammadiyah pada Senin (2/1). Dalam kunjungannnya, PCM Batang memberikan apresiasi kepada Suara Muhammadiyah sebagai majalah tertua di Indonesia yang masih tetap eksis hingga sekarang.
Harto Setiyono, Ketua Umum PCM Batang mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan PCM Batang ini selain sebagai silaturahim juga sebagai sarana menimba ilmu dalam mengembangkan misi dakwah Muhammadiyah melalui media cetak. Terkait hal itu, Ia menuturkan bahwa PCM Batang telah berhasil menerbitkan buletin Bagaskara yang merupakan buletin bulanan warga Muhammadiyah Batang yang sudah menginjak tahun ke 2.
“Kami mengapresiasi Suara Muhammadiyah sebagai majalah tertua di Indonesia yang tetap eksis hingga sekarang. Oleh karena itu, kunjungan kali ini semoga dapat dimaknai para pengurus PCM Batang selain sebagai silaturahim juga sebagai sarana menimba ilmu,” ungkapnya.
Redaktur Pelaksana Suara Muhammadiyah, Muarif mengatakan bahwa Suara Muhammadiyah sebagai media warga Muhammadiyah terus berupaya menghimpun media-media lokal Muhammadiyah dan memberikan yang terbaik kepada seluruh pembaca serta melakukan terobosan-terobosan baru.
Suara Muhammadiyah, kata Muarif, hadir sebagai media dakwah yang mempunyai karakter dan ideologi Muhammadiyah. Ia optimis bahwa Suara Muhammadiyah akan terus berjalan karena media ini sifatnya pasar komunitas. Hal ini menepis anggapan umum bahwa teknologi meruntuhkan media cetak. “Konsumen Suara Muhammadiyah, sifatnya pasar komunitas. Sehingga meskipun di era teknologi seperti sekarang ini, majalah Suara Muhammadiyah akan selalu hadir dan tetap memberikan upaya yang terbaik serta melakukan terobosan-terobosan baru untuk merawatnya,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Sugito Hadisastro, Redaktur Buletin Bagaskaran PCM Batang menuturkan bahwa ikatan emosional yang dibentuk antara Suara Muhammadiyah dengan pembacanya menjadikan Suara Muhammadiyah tetap menjadi salah satu bacaan yang terus diminati pembaca. “Suara Muhammadiyah yang merupakan majalah tertua dan tetap eksis berhasil memberikan inspirasi bagi pembacanya. Ada ikatan emosional antara SM dengan pembacanya. Hal inilah yang menjadikan Suara Muhammadiyah tetap eksis. Merawat kebersamaan Muhammadiyah, sehingga Muhammadiyah tidak hanya nama, tapi juga sebagai media untuk meraih surga Allah,” tandasnya (Yusri).