Muhammadiyah Optimalkan Wakaf Produktif di Tahun 2017

Muhammadiyah Optimalkan Wakaf Produktif di Tahun 2017

JAKARTA, Suara Muhammadiyah- Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong semua pihak untuk melakukan sinergi dalam pengembangan zakat dan wakaf  di Tahun 2017. Peningkatan wakaf produktif yang diakui belum optimal di tahun 2016 menjadi tantangan sekaligus agenda mendesak yang harus segera dilakukan untuk memberdayakan kaum dhuafa sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan dalam Seminar Catatan Evaluasi Akhir Tahun 2016 pada Jumat (30/12). Acara yang bertajuk “Mengoptimalkan Zakat dan Wakaf Muhammadiyah Untuk Indonesia Berkemajuan” ini digelar di Aula PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Tampil sebagai narasumber yaitu Ketua PP Muhammadiyah Good Will Zuber, Ketua Baznas Prof. Bambang Sudibyo, Direktur Pemberdayaan Wakaf Kemenag RI Dr. Suardi Abbas, MH, Wakil Ketua Majelis Wakaf Dr Amirsyah Tambunan, serta Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo, DEA.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Majelis Wakaf Amirsyah Tambunan mengatakan bahwa Muhammadiyah mendesak pemerintah baik Badan Pertahanan Nasional maupun Kementerian Agama untuk melakukan affirmative action dalam melakukan sertifikasi wakaf. Hal ini dikarenakan masih ditemukan banyaknya tanah wakaf yang belum bersetifikat dan masih terlantar saat ini. Oleh karena itu Ia mengajak semua pihak agar dapat memanfaatkan tanah wakaf tersebut dalam menanggulangi kemiskinan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Sehingga terdapat upaya kongkret untuk memberdayakan wakaf,” tambahnya.

Terkait zakat, Amirsyah mengungkapkan bahwa Muhammadiyah memberikan apresiasi atas peningkatan produktivitas zakat di Indonesia khususnya LazisMu yang kini diakui sebagai salah satu LAZNAZ terbaik di Indonesia. Berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 730 tahun 2016, per tanggal 14 Desember 2016 Lazismu pun telah dikukuhkan sebagai Laz Nasional. Di tahun 2016, Lazismu telah berhasi menghimpun dan mendayagunakan zakat, infaq, shodaqoh di Indonesia dengan angka mencapai 380 M.

“Kedepan, penggunaan zakat dan wakaf harus dilakukan secara produktif sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan terhadap APBN,” tandasnya (zul/ Yusri).

Exit mobile version