ACEH, Suara Muhammadiyah-Selama ini trend penyakit degeneratif menempati angka yang tinggi di masyarakat, khususnya di Aceh. Di antaranya adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan diabetes mellitus (DM) yang disebabkan oleh pola makan yang salah. Kehadiran STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kota Lhokseumawe membantu menangani problem kesehatan yang fokus pada perawatan luka.
“Masyarakat Aceh cenderung mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan kebiasaan makan yang kurang sehat. Penyakit DM sebagian besar mengalami komplikasi yang diantaranya adalah terjadi luka,” kata Ibrahim, SKM, MKes Ketua STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.
Ibrahim menambahkan bahwa selama ini, penderita DM dengan luka umumnya melakukan penanganan dengan amputasi. Namun, menurutnya sebenarnya luka dapat disembuhkan dengan perawatan yang baik.
“Lamanya sembuh luka pada penderita DM karena telah terjadi ganguan metabolisme tubuh yang menghambat proses penyembuhan luka,” lanjutnya.
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe pun hingga kini masih terus memperbaiki diri salah satunya mempersiapkan SDM yang handal dan kompeten di bidang penanganan luka. Saat ini STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe telah memiliki klinik perawatan luka yang diharapkan menjadi cikal bakal RS PKU Muhammadiyah Lhokseumawe.
“Kita akan terus tingkatkan SDM dengan berbagai pelatihan Luka bagi dosen dan mahasiswa di tingkat Nasional. Ini semua bertujuan demi ketersediaan SDM yang handal demi terwujudnya cikal bakal RS PKU Muhammadiyah Lhokseumawe,” tutupnya (Farhan Zuhri/Th).