Muhammadiyah Blora Kembali Dirikan Ponpes

Muhammadiyah Blora Kembali Dirikan Ponpes

BLORA, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Blora semakin menguatkan peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Hal ini ditandai dengan kembali dibangunnya Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Muhammadiyah AT-Tajdid 2 yang berlokasi di Dusun Betekan, Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban.

Keberadaan Ponpes Muhammadiyah AT-Tajdid 2 merupakan pengembangan dari Ponpes AT-Tajdid 1 yang sudah lebih dulu berdiri di Kelurahan Tambakromo Kecamatan Cepu. Pembangunan Ponpes AT-Tajdid 2 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh PDM Blora bersama Camat Kedungtuban serta Muspika setempat pada Rabu (4/1) ini menunjukan bahwa Amal Usaha mUhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan akan bertambah lagi sehingga bisa memberikan pembelajaran bagi masyarakat Blora.

Ketua PDM Blora, Ngastoyo menyampaikan bahwa adanya Ponpes AT-Tajdid 2 diharapkan akan semakin menguatkan peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan seta untuk mewujudkan generasi islam yang berkemajuan. “Perubahan bangsa dimulai dari pendidikan. Maka pondok ini harus mampu meningkatkan diri dan mewujudkan generasi islam yang berkemajuan serta menembus prestasi nasional,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Ponpes Muhammadiyah AT-Tajdid Ahmad Furqony mengatakan bahwa Ponpes AT-Tajdid yang sudah berdiri sejak 2013 ini terus berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya santri yang tidak hanya berasal dari daerah setempat. Selain itu, pengembangan kemampuan diri di Ponpes AT-Tajdid juga terus dilakukan.

“Saat ini santri yang ada sudah cukup banyak dan bukan hanya berasal dari Blora saja. Tapi sudah banyak dari Provinsi lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, serta Kalimantan. Untuk tahun ajaran 2017-2018 baru akan membuka santri baru program SMP dan SMA serta program takhosusiyah yang menampung bukan dari SMP/MTS yang bukan pondok,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kedungtuban Dasiran meminta agar semua pihak mendukung keberadaan Ponpes. “Santri yang ada harus dididik cerdas spiritual dan cerdas sosial sehingga menjadi benteng ampuh menghadapi dampak negatif kemajuan bangsa,” tandasnya (Sugie/ Yusri).

 

Exit mobile version