BENGKULU, Suara Muhammadiyah-Cuaca buruk yang melanda provinsi Bengkulu dalam 3 bulan terakhir, menyebabkan nelayan Bengkulu, terutama nelayan dengan perahu kecil tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Merekapun kian sulit memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lembaga Zakat Lazismu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan AMM Bengkulu bergerak untuk mengumpulkan donasi melalui “Gerakan Secanting Beras untuk Nelayan Bengkulu.”
Menurut Agus Widianto, Ketua MDMC PWM Bengkulu gerakan tersebut sudah dimulai sejak 23 Desember hingga 2 Januari lalu. “Alhamdulillah telah terkumpul sembako berupa beras sebanyak 340 kg, Mie instan, minyak manis 3 kilo serta uang tunai sebesar Rp 10.009.700,” tutur Agus.
Donasi tersebut selanjutnya dikemas menjadi 104 paket yang masing-masing berisi Beras 5 kg, Sarden 3 buah, Minyak goreng 1liter, dan 3 bungkus mie instan. Donasi tersebut diserahkan pada Rabu (4/1) di Masjid Mardhatilah Pasar Bengkulu kepada 104 Kepala Keluarga nelayan di pasar Bengkulu oleh Direktur Lazismu Amrullah didampingi Sekretaris PCM Bengkulu 3.
Sebelumnya, menurut Agus, hampir seluruh nelayan di provinsi Bengkulu terkena imbas cuaca buruk yang kemungkinan juga melanda sejumlah wilayah di Indonesia. David, salah satu nelayan di Kota Bengkulu, menurut Agus, mengatakan bahwa untuk kebutuhan sehari-harinya selama tidak melaut, ia dan kawan-kawan nelayan lainnya biasa mengutang kepenampung ikan atau yang mereka sebut dengan ‘toke’.
“Selama ini, mereka telah mengutang pada toke untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, belakangan ini para toke juga tidak lagi mampu untuk meminjami nelayan karena tidak ada ikan yg bisa mereka jual,” tambah Agus.
Ke depan, imbuh Agus, PCM Bengkulu 3 akan mengundang MDMC, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) untuk mendesain bersama terkait aktifitas kebencanaan dan pemberdayaan ekonomi produktif bagi masyarakat di pasar di kota Bengkulu (Th/A).