Ketua Umum PP Muhammadiyah Resmikan 3 AUM di Belitung Timur

BELITUNG TIMUR, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir tandatangani 3 prasasti Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam Milad Muhammadiyah ke-107 H/ke-104 di Belitung Timur pada Sabtu, (7/12). Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah meresmikan Masjid Islamic Center Muhammadiyah KHA Ahmad Dahlan yang terletak di Desa Padang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Dalam tabligh akbar yang juga digelar sebagai rentetan Milad, Haedar mengatakan bahwa bagi dirinya Belitung Timur merupakan bagian dari sejarah pergerakan Muhammadiyah yang telah menunjukkan serta melahirkan semangat dakwah dan jihad fi sabilillah. Semangat tersebut, menurutnya tidak cukup hanya dikenang sebagai kisah ‘Laskar Pelangi’ yang telah diperkenalkan secara luas. Namun, dimaknai bahwa dalam sejarah, Belitung Timur telah menjadi pusat pergerakan Muhammadiyah dan memberikan kontribusinya terhadap masyarakat setempat.

“Hal ini tidak hanya dikenang namun juga menjadi inspirasi, ruh dakwah kita, dan ruh jihad fi sabilillah kita. Momentum  sejarah pergerakan Muhammadiyah juga tidak boleh hilang, melalui semangat Laskar pelanginya, Muhammadiyah telah turut mempopulerkan Belitung bukan hanya ke luar daerah namun juga ke manca negara,” tutur Haedar di Masjid Islamic Center Muhammadiyah KHA Ahmad Dahlan.

Tidak heran, keberadaan dan perkembangan Muhammadiyah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri memiliki akar yang kuat dari kelahiran Muhammadiyah yang pertama kali di Belitung Timur, tepatnya di Kecamatan Gantong pada tahun 1924 dan diresmikan oleh KH Fakhruddin.

Masjid Islamic Center Muhammadiyah KHA Ahmad Dahlan Belitung Timur

Menurut Haedar, atsar atau jejak yang baik dari perjalanan Muhammadiyah di Belitung Timur sudah seharusnya tidak hanya berhenti di sana. Dalam momentum yang sama ada tiga prasasti AUM yang ditandatangani dan diresmikan yaitu Islamic Center Muhammadiyah KHA Ahmad Dahlan, Masjid At-Tanwir Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Putra Muhammadiyah Gantong Belitung Timur, dan kantor Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Gantong yang dibarengi dengan peletakan batu pertama.

“Dana pembangunan ruang kantor tersebut merupakan infak spontan dari jamaah yang datang dalam tabligh akbar Milad Muhammadiyah di Belitung Timur,” ungkap Sekretaris PDM Belitung Timur, Sumarno saat diwawancarai suaramuhammadiyah.id.

Peletakan Batu Pertama Kantor MA Gantong Belitung Timur oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Di samping itu, sebagai bukti dari dukungan penuh pemerintah Belitung Timur terhadap perkembangan Muhammadiyah, Ketua Umum PP Muhammadiyah juga menerima hibah tanah yang diserahkan oleh Kepala desa Kelubi, Zamroni. Tanah hibah tersebut akan digunakan untuk pembangunan Muhammadiyah Boarding School (MBS) di Belitung Timur.

“Dalam waktu dekat akan dikeluarkan surat keterangan tanah sebesar 2 hektar terlebih dahulu. Sisanya, setelah ada realisasi pembangunan bahkan akan ditambah hingga 10 hektar,” terang Sumarno.

Melihat perkembangan Muhammadiyah yang pesat di Belitung Timur, Haedar pun mengatakan dirinya optimis bahwa suatu hari akan lahir Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Belitung Timur.

“Suatu saat akan lahir perguruan tinggi di Belitung Timur ini, hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin bagi kita karena Muhammadiyah lahir dan berkembang dengan semangat melahirkan amal shaleh yang membawa kepada pembaharuan,” imbuh Haedar sembari mengingatkan tentang semangat KHA Dahlan dalam melakukan sejumlah di masanya termasuk dalam hal pelurusan arah kiblat. Yang pada saat itu, bukanlah hal mudah untuk akhirnya mampu diterima oleh banyak pihak.

“Memang kelihatannya sederhana, namun perlu 100 tahun untuk proses ini agar bisa menyebar luas,” pesan Haedar.

Dari semangat pembaharuan tersebut pula, Sekolah Islam Modern pertama yang mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan umum telah didirikan. Bermula dari sana, Haedar menerangkan bahwa KHA Dahlan mempunya cita-cita serta semangat untuk melahirkan generasi yang disebutnya mempunyai hablu minallah dan hablu minannas yang baik, juga generasi yang berakhlak karimah dan maju serta modern alam pikirannya.

“Kita bisa menyaksikan 1 abad kemudian, dari segala pelosok tanah air tidak ada satupun lembaga pendidikan Islam yang tidak menggunakan sistem perpaduan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan baik dalam bentuk pesantren ataupun madrasah,”  tandasnya.

Hadir dalam momentum perayaan Milad Muhammadiyah ke ke-107 H/ke-104 tersebut Wakil Bupati Belitung Timur Burhanudin, Kepala LPMP Bangka Belitung, PWM Bangka Belitung dan PDM Belitung Timur (Th).

Exit mobile version