Muhammadiyah Turut Majukan Pariwisata Belitung

Muhammadiyah Turut Majukan Pariwisata Belitung

BELITUNG, Suara Muhammadiyah- Boomingnya film laskar pelangi yang rilis pada tahun 2008 lalu berhasil mendongkrak kemajuan pariwisata Belitung. Film yang mengangkat cerita bagaimana kehidupan dan semangat pendidikan 10 anak laskar pelangi ini tak terlepas dari peran Muhammadiyah.

Muhammadiyah di Kecamatan Gantong merupakan Muhammadiyah pertama di Bangka Belitung sehingga memiliki nilai historis yang tinggi bagi masyarakat Belitung khusunya Belitung Timur (Beltim). Wakil Bupati Belitung Timur, Burhanudin tak menampik hal tersebut. Menurutnya, film yang menceritakan kehidupan SD Muhammadiyah ini menjadi awal mula bangkitnya kemajuan pariwisata di Pulau Belitung.

“Tak dapat dipungkiri memang benar lahirnya pariwisata di Belitung berawal dari Film Laskar Pelangi. Film ini menceritakan tentang kehidupan sekolah Muhammadiyah pada saat itu,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, pelaku pariwisata Belitung Kusumah Kosasih mengungkapkan bahwa majunya pariwisata di Belitung berkat Muhammadiyah lantaran film laskar pelangi menceritakan sosok Bu Muslimah guru SD Muhammadiyah. “Banyak wisatawan yang penasaran dengan SD Muhammadiyah. Maka dari itu, untuk hari pertama kunjungan wisata kita rencanakan di Gantong,” ungkapnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengaku bangga dengan majunya pariwisata Belitung. Haedar berharap, ke depan Negeri Laskar Pelangi ini terus berkembang dari sektor pembangunan. “Selain pariwisata ke depan Belitung harus lebih baik. Kami berharap, ada Universitas Muhammadiyah di Belitung Timur sebagai pelopor pendidikan di Pulau Belitung,” ungkapnya dalam acara Milad ke 107 H/ 104 M Muhammadiyah di Belitung Timur Sabtu (7/1).

Dalam kesempatan tersebut, Haedar Nashir juga sempat bercerita mengenai awal mula Muhammadiyah di Indonesia hingga masuk ke Pulau Bangka Belitung. Muhammadiyah, kata Haedar, pertama kali didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Ajaran ini awalnya hanya beredar di Pulau Jawa, setelah itu masuklah ke seluruh Nusantara. “Di Babel, pertama kali masuknya Muhammadiyah di Kabupaten Beltim tepatnya di Kecamatan Gantong. Setelah itu berkembang ke kota-kota di Pulau Bangka seperti Pangkalpinang dan Sungailiat. Alhamdulillah saat ini Muhammadiyah tetap berkembang luas hingga ke pelosok-pelosok,” tandasnya (kin/Yusri).

 

Exit mobile version