YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah— Gerakan menanam sejuta pohon yang diperingati pada 10 Januari (hari ini) sangatlah bagus. Paling tidak untuk mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya peran pohon dalam kehidupan. “Namun itu saja belum cukup,” ucap Muhjidin Mawardi Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kepada Suara Muhammadiyah melalui pesan singkat (10/1).
Yang belum banyak dilakukan oleh pemerintah (dinas dan lembaga terkait) terangnya, adalah gerakan merawat/ memelihara pohon yang sudah ditanam itu. Termasuk evaluasi hasil dari gerakan tesebut. “Menanam penting, tapi jangan lupa merawatnya dong,” kata Muhjidin.
Selama ini, Muhjidin melanjutkan, gerakan menanam sejuta pohon masih terkesan seremonial. Bahkan tak jarang digunakan sebagai alat politik (kampanye jelang pilkada). “Belum merupakan sebuah gerakan atau program yang terstruktur, terencana, dan terukur, sehingga keberhasilannya juga bisa diukur,” jelasnya.
“Tak kalah pentingnya juga harus ada semacam moratorium penebangan pohon dan deforestasi. Yaitu proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan. Bisa juga disebabkan oleh kebakaran hutan baik yang disengaja atau terjadi secara alami,” imbuh Ketua MLH PP Muhammadiyah tersebut (gsh).