Daya Hantar Listrik Ala SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta

Daya Hantar Listrik Ala SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-Mendengar berita nasional tentang masih mahalnya tarif dasar listrik di Indonesia dibandingkan negara tetangga, serta belum meratanya pasokan listrik secara nasional, mendorong siswa kelas X SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta melakukan kegiatan belajar tentang listrik berbasis percobaan dan riset.

Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan pada selasa, 10 Januari 2017 di Laboratorium sekolah ini sengaja di desain agar merangsang pemikiran siswa terkait listrik yang menjadi kebutuhan vital masyarakat. Tema yang diangkat pada saat pembelajaran adalah daya hantar listrik larutan.

Salah satu siswa yang melakukan percobaan, Deandra Raihan Widya mengatakan proses pembelajaran berbasis riset ini sangat menyenangkan sekaligus memiliki tantangan tersendiri. Tantangannya adalah bagaimana membuktikan teori-teori yang ada di buku pelajaran apakah sesuai dan bisa diterapkan nantinya. Deandra menjelaskan kerangka kerja kegiatan belajar diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan yang terdiri dari berbagai macam larutan, gelas beker, power supply, elektroda karbon, kabel dan lampu.

“Setelah mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya yang harus dilakukan kami adalah memasukan elektroda karbon ke dalam larutan, lalu mengamati keadaan lampu dan keadaan gelembung di sekitar elektroda. Hasil pengamatan kami catat pada table pengamatan untuk menentukan rumusan senyawa larutan serta didiskusikan bersama kelompok. Dari hasil diskusi tersebut akan kami presentasikan nantinya,” ujar Deandra.

Sementara itu, Guru pembimbing praktikum Khotimah Nurul Aini mengatakan kegiatan belajar mengajar berbasis percobaan dan riset ini sebagai langkah untuk membiasakan siswa berfikir ilmiah dalam membuktikan ataupun menemukan teori baru. Bukan tidak mungkin, dari kegiatan yang sederhana ini bisa mendorong siswa berfikir lebih jauh dan ke depan bisa menemukan teknologi tepat guna terkait kelistrikan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat.

“Semoga sentuhan-sentuhan yang sederhana ini bisa mendorong siswa menemukan sesuatu yang baru yang akan bermanfaat kelak untuk masyarakat,” pungkasnya.

 

Exit mobile version