LIMAPULUH KOTA, Suara Muhammadiyah– Ketua Umum Badan Amil Zakat (Baznas) Pusat Prof Dr Bambang Sudibyo, MBA meresmikan pemakaian ruang kelas baru Pondok Pesantren Muhammadiyah (PPM) Al-Kautsar Sarilamak Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, Sumbar, Kamis (12/1/2016). Pada kesempatan yang sama juga diresmikan Koperasi Pondok Pesantren (Kappotren) dan launching Website Al-Kautsar serta pelantikan pengurus Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.
Acara itu ikut dihadiri Ketua PP Muhamadiyah prof Dr H Yunahar Ilyas dan Ketua Baznas Provinsi Sumbar Prof Dr H Syamsul Bahri Khatib, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi dan sejumlah undangan lainnya.
Ketua Umum Badan Amil Zakat (Baznas) Bambang Sudibyo mengatakan, pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat. Seorang anak seharusnya sejak usia dini sudah dibimbing menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
“Anak sedini mungkin diarahkan menjadi pembelajar yang mandiri sepanjang hayat. Peran guru dan orang tua membimbing agar anak menjadi pembelajar yang mandiri,” ujar Bambang.
Penting sekali ditanamkan, hidup didunia ini adalah untuk menjalani ujian dari Tuhan. Seorang yang sedang sakit juga diuji apakah ia bisa bersabar, bersyukur dan bertaqwa.
“Menjadi bupati tak hanya sebuah amanah, tetapi juga sebagai ujian. Begitu juga menjadi ketua organisasi termasuk ketua Baznas juga sebuah ujian,” papar Bambang sembari menyebut ujian ini menuntut ketakwaan dan ketawakalan.
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr H Shofwan Karim Elhusein mengatakan secara nasional ada tiga misi utama dari Muhammadiyah antar lain dakwah amal makruf nahi mungkar, tajdid dan penerapan teologi alamaun. Terkait dengan penerapan teologi Al-Maun. Mumamadiyah melakukan langkah staregis dengan pembinaan kader dengan mengoptimalkan pesantren khususnya PPM Al-Kautsar untuk menciptakan kader berkualitas dan tangguh. “Al-jamaatu rahmah, al-firqatu adzaabah (Berjamaah itu rahmat dan berpecah belah itu azab,red) dengan semboyan basamo mako manjadi,” ujar Shofwan Karim Elhusein.
Dia mengungkapkan tanpa kebersamaan apapun yang dikerjakan tidak akan menjadi, apalagi kalau berpecah belah, saling curiga, saling membenci, saling memfitnah, sudah bisa dipastikan kehancuran atau bahkan mungkin azab akan turun. Oleh karena itu saya berharap seluruh elemen yang ada agar dapat berkerjasama dalam membangun bangsa ini untuk bisa berdiri tegap menghadapi tantangan dakwah yang kian kompleks.
“Pembangunan rusunawa PPM Al-Kautsar bertingkat tiga dan megah ini berjalan dengan pembangunan kekompakan dan semangat serta keikhlasan dari element Muhammadiyah di Sumbar dengan semangat Basamo Mako Manjadi kalau bacarai manjadi Azab,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengakui Pondok Pesantren Al Kautsar merupakan salahsatu lembaga pendidikan kebanggaan bagi Kabupaten Limapuluh Kota. Ia juga menekankan penting pendidikan di daerah ini. Irfendi juga mengatakan bangga dan bersyukur daerah ini dikunjungi Ketua Baznas Pusat Bambang Sudibyo yang juga seorang mantan Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
“Pondok Pesantren Al Kautsar merupakan kebanggaan kita bersama. Kehadiran bapak Bambang Sudibyo ke Pondok Pesantren Al Kautsarr ini akan memberikan motivasi bagi kita untuk berbenah kea rah yang lebih baik lagi,” ujar Irfendi.
Lebih lanjut Irfendi berharap, ke depan pendidikan Islam di daerah ini semakin maju. Untuk itu ia mengajak semua pihak berbondong-bondong dan bersama-sama membangun pendidikan Islam tersebut sekaligus menghindari generasi mdua dari ancaman penyalahgunaan Narkoba.
“Mari kita bersama dan bersatu memajukan pendidikan Islam yang dulu cukup berkembang dan berkibar gemilang di daerah ini,” tutur Irfendi.
Sebelumnya Kepala Ponpes Al Kautsar Dafri Harweli mengatakan, ruang belajar yang diresmikan itu merupakan bangunan yang dibiayai dengan dana bantuan Baznas pusat sebesar Rp50 juta. Hingga kini lokal belajar yang dimiliki baru berjumlah sebanyak 9 lokal untuk tiga tingkatan kelas di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan dua kelas tingkat Madrasah Aliyah (MA).
Saat ini jumlah santri mondok sebanyak 175 orang dan jumlah keseluruhan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, MTs dan MA mendekati 600 orang. Khusus untuk MA masih kekurangan satu lokal.
“Saat ini kami telah membangun tiga pondasi ruang belajar. Sedangkan yang sudah selesai baru satu local yang didiayai dengan dana bantuan Baznas pusat. Kami berharap bentuan serupa kembali bisa diperoleh untuk melanjutkan pembangunan dua ruangan lainnya,” ujar Dafri.
Rusunawa PPM Al-Kautsar tersebut akan dibangun diatas lahan seluas 6000 meter persegi dengan luas bangunan 2.494 meter dan rencanana akan dibangun mulai awal pertengahan April selama 180 hari kerja atau sekitar bulan Oktober dengan alokasi anggaran Rp9 miliar.
Katanya, gedung rusunawa PPM Alkautsar ini dibangun diatas lahan seluas 6000 meter persegi dan bangunannya seluas 2.494 meter dengan tiga tingkat yang berasal dardakwah i bantuan Kemenpera sebesar Rp9 Milyar.
Pembangunan rusunawa ini perjuangan yang cukup panjang. Rusunawa ini Sebetulnya sudah harus di bangun pada tahun anggaran 2015 yang lalu, tapi entah kenapa pembangunan tersebut urung dilaksanakan. Tersiar kabar bahwa bantuan tersebut sudah dialihkan ke tempat lain. Akan tetapi berkat kegigihan mudir akhirnya bantuan ini bisa didapatkan kembali.
Bantuan ini betul-betul merupakan Nikmat yang sangat besar yang diterima bagi keluarga besar PPM Al-Kautsar. Karena hingga kini PPM Al-kautsar belum mempuyai asrama yang representatif bagi santri, Baik santriwan maupun santriwati.
Dengan dibangunnya rusunawa ini berarti PPM Al-Kautsar akan memiliki Asrama yang megah dan dapat menampung banyak santri. “Terima kasih Saleh Partaonan Daulay, Pemko Limapuluh kota, kepala Dinas PU, kepala Kemenag dan Bupati Limapuluh kota dan seluruh pihak yang juga memberikan kontribusi yang sangat besar hingga bantuan ini bisa didapatkan,” ujarnya. (RI)