Milad MA-KMM, Bangkitkan kembali Kejayaan Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan

Milad MA-KMM, Bangkitkan kembali Kejayaan Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan

PADANG PANJANG, Suara Muhammadiyah– Hari Ulang Tahun Madrasah Aliyah (MA)-Kuliyatul Mubalighien Muhammadiyah (KMM) Padang Panjang ke-87, MA KMM menggelar rangkaian kegiatan lomba pionering Hizbul Wathan, smartphone dan Mading SLTP Se-Sumbar, Simposium Pendidikan Khusus Guru-guru MA-KMM Kauman, Seminar Nasional Repositioning and School Marketing bersama Motivator Nasional Pendidikan Muhammadiyah Prof Imam Robandi dan tausiah dari Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas.

Seminar nasional pendidikan ini dihadiri ratusan guru SLTP dan SMA sederajat se-Sumbar. Tujuan kegiatan Milad adalah untuk membangkitkan pendidikan Muhammadiyah khususnya MA-KMM agar terus dicintai diminati dan dicintai umat.

Kepala sekolah MA-KMM, Kauman Derliana mengtakan MA KMM telah berusia 87 sudah tua, bukan usia muda lagi, diperlukan sebuah kebangkitan pendidikan. Sehingga sekolah Muhammadiyah dicintai dan diminati masyarakat.

Selain itu Derliana mengharapkan rangkaian milad ini bisa menghipnotis Pendidikan Muhammadiyah untuk bangun dari tidurnya dan terus mengembangkan diri untuk kejayaan pendidikan Muhammadiyah kedepannya. “Rangkaian kegiatan Milad ini sudah dimulai sejak Kamis, (12/1) hingga Senin, (16/1) dengan agenda Sosialisasi Kekerasan dalam Rumah tangga bersama jajaran Polres Kota Padang Panjang yang diikuti ratusan siswa dan siswi MA KMM Kauman Padang Panjang,” katanya.

“Kita tidak boleh berpuas diri dengan serangkaian prestasi, dari sisi bangunanpun perlu juga diperhatikan agar performa bangunan MA-KMM menjadi keren dan spektukuler,” ujarnya.

Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan Muhammadiyah harus terus melakukan dan melahirkan inovasi dan kreatif. Selanjutnya, para Guru diharapkan jangan gunakan bahasa abstrak ketika mendidik para siswa yang masih SD ataupun TK contohnya penggunaan bahasa soleh, bahasa soleh yang harus diterjemahkan secara kongkrit, jika anak remaja tidak boleh diperintah dan dilarang tanpa argumentatif karena usia remaja berpikir kritis kemudian para siswa perlu diberikan penghargaan berupa reward dan punishment yang seimbang.

Yunahar Ilyas berpesan kepada Majelis Dikdasmen pimpinan, direktur, mudir dan guru Muhammadiyah di Sumbar agar mngembangkan inovasi dan kretivitas namun tetap dalam pengawasan. Sekolah Muhammadiyah tidak bisa lagi mengandalkan sekolah murah karena sekolah negeri yang gratis, yang dipersaingkan adalah sekolah swasta dengan sekolah Muhammadiyah, Sekolah Muhammadiyah memiliki ruh agamanya siswa Muhammadiyah memiliki integritas kepribadian yang kuat dan akhlaq yang mulia yang tidak ada pada sekolah Muhammadiyah lainnya.

Pendidikan agama tidak hanya menjadi tugas guru agama tetapi masuk di semua bidang studi, Katanya, Pendikan terbaik ketauladanan atau dikenal tarbiyatul bil qudwah, dan kemudian pendidkan dengan kebiasaan.

Pimpinan Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Sumbar, Zainal Akil mengatakan Prof Imam Rabandi memberikan motivasi untuk bangkit agar Muhammadiyah bisa menjadi pusat pendidikan terbaik di Indonesia.

Dia juga memberikan apresiasi kepada Derliana sebagai Kepsek terbaik se-Sumbar yang menguatkan inisiatif untuk menggelar seminar pendidikan dengan mengundang seluruh sekolah SMP dan SMA se-Sumbar.

Motivator Pendidikan Muhammadiyah Prof. Imam mengatakan Sekolah hebat merupakan sekolah yang mampu melahirkan siswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang proporsional. kadang seringkali kita menuduh penyebab kemunduran sekolah tanpa menggunakan data karena itu sekolah perlu selalu membuat survey berkenaan dengan kualitas layanan sekolah.

Konsumen tidak pernah menanyakan tahun berdiri sebuah lembaga. Karena itu usia lembaga yang sudah lama tidak menjamin akan menjadi pilihan para konsumen. Kualitas layananlah yang akan menjadi pilihannya.

Sekolah melalui para guru perlu mereposisi diri dalam aktivitas kegiatan pembelajaran sesuai dengan paradigma zaman. Saat ini paradigma pembelajaran seorang guru adalah mengajar, mendidik dan melatih. Sayangnya dominasi yang sering dilakukan sebagian besar guru adalah mengajar. Guru hanya berupaya mentransfer ilmu tanpa peduli apakah ilmu yang di transfer itu di pahami oleh peserta didik bahkan banyak para guru melakukan pengajaran tanpa di sertai dengan hati.

Sekolah yang diminati konsumen adalah sekolah yang di dalamnya para guru melakukan pendidikan dan pelatihan.  Mendidik berarti melakukan pembimbingan dengan hati dan berupaya agar tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai.

Cara guru beraktifitas juga merupakan tauladan pendidikan kepada peserta didik. Cara guru berbicara, berjalan dan beraktifitas akan menjadi contoh peserta didik sehingga para guru perlu menyadari secara mendalam dan selalu berhati-hati  dalam bersikap kepada para peserta didik.

Banyak faktor-faktor yang harus dibenahi sekolah agar menjadi pilihan costumer. Diantaranya adalah Building image dan sarana prasarana. Sekolah harus serius dalam merancang tampilan sekolah dengan baik. Merancang tampilan sekolah harus di serahkan kepada ahlinya. Banyak sekolah yang tidak peduli dengan konsep ini. Pembangunan sekolah dirancang berdasarkan perasaan. Bukankah ada mahfuzhot yang menyatakan siapa yang ingin menggapai kebahagiaan dunia dengan ilmu dan siapa yang ingin menggapai akhirat juga dengan ilmu (RI).

Exit mobile version