YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) AR Sutan Mansur Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD), pada tanggal 13-15 Januari 2017, yang bertempat di masjid Al Iqomah, Gamping, Sleman.
Dalam DAD ini mengambil tema “Menciptakan Kader IMM Pengawal Opini Publik”. Tujuan dari DAD ini, yaitu untuk menyiapkan militansi dan kesadaran kader sebagai pengawal opini publik dan berita-berita hoax yang marak beredar di media sosial. Saat ini beredar banyak terjadi adu argumen yang tidak sehat, karena kesadaran dalam mengemukakan pendapat dan opini di media sosial yang santun dan memberi contoh yang baik haruslah dimiliki setiap orang, terutama bagi seorang kader IMM. Kegiatan DAD Kali ini diikuti sebelas peserta yang berasal dari dua kampus besar di Yogyakarta, yaitu UNY dan UGM.
Sebelum pelaksanaan DAD dimulai, panitia mengadakan Studium Generale yang dibersamai oleh Amika Wardhana, PhD, dosen Pendidikan Sosiologi UNY. Dalam Studium Generale ini, Amika menuturkan tentang fenomena yang sedang marak di media sosial belakangan ini, yakni mengenai Istilah “Post-Truth”. Istilah “Post-Truth” dalam Oxford Dictionary dimaknai sebagai sebuah istilah yang merujuk pada kecenderungan dalam masyarakat yang menerima sebuah berita yang datang kepadanya dan berita tersebut merupakan suatu berita yang di kehendakinya, artinya berita yang datang tidak ada bedanya kebenaran dengan kebohongan.
Kemudian untuk menghindari hal tersebut, Amika menghimbau kepada seluruh peserta untuk memperbanyak literasi bacaan. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu langkah untuk bisa memilih dan memilah sebuah berita yang datang. Selain itu juga agar jangan langsung memercayai sebuah berita hanya dari satu sumber saja, akan tetapi dalam memaknai sebuah berita yang datang dengan cara membandingkan satu sumber berita dengan sumber berita lainnya agar mendapat pandangan lebih jernih dan lebih luas.
Saparullah, Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Bulaksumur Karangmalang (PC IMM BSKM) Kabupaten Sleman, mengatakan dalam sambutannya agar ada tindak lanjut (follow up). Sebuah tindakan dari para peserta DAD dalam menghadapi Dunia media sosial yang semakin hari semakin tidak kondusif dan menjadi sarang adu pendapat yang semakin tidak memberi contoh dan degradasi moral para pelaku media sosial saat ini. Sebagai kader IMM harus berperan aktif dalam melakukan jihad di media sosial dengan memberikan postingan-postingan yang positif dan dapat menjadi contoh yang baik dan bijak dalam penggunaan akun di media sosial.
Sementara itu, Lutfi Alviana selaku Ketua Panitia DAD berpesan supaya para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan motivasi yang tinggi. DAD merupakan sebagai jenjang perkaderan paling awal di IMM diharapkan bisa menjadi kawah candradimuka dalam menciptakan agen-agen yang dapat memproduksi, mengolah, dan menyebarkan berita dan informasi yang sehat dan bermanfaat di berbagai media sosial (Aulia Fathurrahman Darwis).