• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Petuah Dahlan Rais di Pelantikan PP IPM

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Januari, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Petuah Dahlan Rais di Pelantikan PP IPM

Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais menyampaikan sambutan dalam pelantikan PP IPM

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Ketua PP Muhammadiyah bidang Konsolidasi Organisasi dan Kaderisasi, Dahlan Rais mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghadiri pelantikan PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 2016-2018. Dahlan mengapresiasi kinerja PP IPM periode sebelumnya dan menaruh harapan besar pada kepemimpinan yang baru dilantik.

“Periode kemarin itu sudah baik dan berprestasi. PP IPM periode kemarin itu berhasil. Kepada periode sekarang, awali dengan rasa mantap,” tutur Dahlan dalam acara pelantikan yang berlangsung di aula RS PKU Muhammadiyah Gamping, Jumat (20/1).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Kepada pengurus baru, Dahlan berharap para pimpinan mampu untuk membangun kepemimpinan yang kuat, membangun tata kelola yang baik, dan mempertajam kekhasan yang unggul dari IPM dibandingkan dengan OKP lainnya. “Tugas kepemimpinan sekarang tidak ringan,” katanya.

Dahlan terlebih dahulu memberikan apresiasi atas pilihan tema yang digunakan dalam pelantikan kali ini. ‘Membangun Spirit Gerakan Berkemajuan Wujudkan Pelajar Berkarya Nyata’ menurut Dahlan merupakan tema yang sangat menarik dan harus bisa diimplementasikan dalam perjalanan berorganisasi.

Para anggota dan pimpinan IPM harus menjadi lokomotif gerakan pelajar berkemajuan. “Penting bagaimana selalu menumbuhkan spirit berkemajuan,” kata Dahlan. Menurutnya, spirit berkemajuan itu adalah spirit untuk menjadi lebih berkualitas dan berkeunggulan dalam segala bidangnya.

Dahlan Rais lalu menguraikan makna berkeunggulan. Yaitu unggul dalam hal kompetitif dan komparatif. Jika dilombakan dengan yang lain, maka dia menang. Jika dibandingkan dengan yang lain, maka dia lebih baik.

Umat Islam pada umumnya, kata Dahlan harusnya menjadi umat yang berkeunggulan dalam semua bidangnya. Alasannya karena al-Quran telah menyebut dan menaruh harapan. “Kita ini sudah dibesarkan oleh al-Qur’an dengan sebutan yang luar biasa, khairu ummah (umat terbaik), maka tugas kita adalah membuktikannya, membangun spirit berkualitas,” tuturnya.

Para pelajar Muhammadiyah, kata Dahlan, memiliki empat kompetensi dasar yang harus dimiliki. Yaitu beriman, berakhlak, berilmu, dan beramal. Keempat hal ini menjadi pembeda pelajar Muhammadiyah dengan yang lainnya.

“Untuk menjadi pelajar yang unggul, dimulai dengan iman. Hidup berdasarkan tauhid,” ujarnya. Beriman menjadi landasan utama. Jika tidak memiliki iman dan tauhid, maka akan mudah terombang-ambing dalam menjalani kehidupan.

Setelah beriman, harus dibarengi dengan berakhlak. “Yang dapat menyelamatkan manusia akhlak, bukan ilmu,” kata Dahlan sambil mencontohkan perilaku manusia dalam memanfaatkan teknologi. Ketika tidak dituntun oleh akhlak, maka teknologi yang dia miliki akan merusak dan menimbulkan dampak negatif.

Namun, Dahlan juga mengingatkan bahwa akhlak dan ilmu merupakan komponen penting yang harus dimiliki keduanya secara bersamaan. “Akhlak tanpa ilmu tidak menjadi karimah,” jelasnya.

Pada tahap terakhir adalah melakukan amal nyata. “Setelah beriman, berakhlak, berilmu, silahkan untuk berkarya nyata,” harapnya. Berkarya atau beramal haruslah amal yang bermanfaat dan memiliki kriteria baik.

“Sebuah amal bisa disebut shalih, maka harus kreatif dan produktif,” ujarnya. Menurut Dahlan, jika amalannya hanya statis dan jumud, maka tidak bisa disebut sebagai amal shalih. Apalagi jika amalannya hanya bersifat repetitif dan mengulang rutinitas saja, tanpa memperbaiki kualitasnya.

Menurut Dahlan, suatu kreatifitas diukur dengan adanya unsur kebaruan (novelty), memiliki unsur pemecahan masalah (solutif), serta mampu untuk melihat suatu persoalan dari banyak sisi (divergen). Sehingga, jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang sama berpuluh tahun, tanpa ada kebaharuan maka ia bisa disebut sebagai jumud (Ribas).

Tags: Dahlan RaisIPMmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Menuntut Hak Keadilan Informasi

Menuntut Hak Keadilan Informasi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In