MADINAH, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan berdirinya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Arab Saudi di Hotel Al-Sholihiyah, Madinah Jum’at (20/1). Dalam kesempatan tersebut, Hakimuddin Salim dikukuhkan sebagai Ketua PCIM Kerajaan Arab Saudi.
Susunan Pengurus PCIM Kerajaan Arab Saudi 2016-2017
Momentum berdirinya PCIM Arab Saudi menurut Haedar adalah sesuatu yang telah ditunggu sejak lama. Namun pada akhirnya, setelah merintis selama beberapa tahun pasca berdirinya PCIM Kairo, pembentukan PCIM Arab Saudi mampu terealisasi. Bagi Haedar, ada beberapa hal yang membuat PCIM Kerajaan Saudi Arabia ini special bagi Muhammadiyah. Selain sebagai pusat perkembangan Islam, salah satunya adalah karena kota Makkah dan Madinah sendiri memiliki peran dalam perjalanan pemikiran pendiri Muhammadiyah.
“Perjalanan pemikiran pembaruan pendiri Muhammadiyah yaitu Kiai Dahlan, tidak bisa dilepaskan dari dua kota suci yaitu Makkah dan Madinah,” tutur Haedar.
Setelah pulangnya KIai Dahlan dari bermukim di Makkah dan berguru dengan beberapa tokoh, tambah Haedar, ia pulang ke Yogyakarta lalu menjadi seorang Mujaddid. Sehingga, menurut Haedar, PCIM Saudi Arabia bukan hanya memiliki keistimewaan sebagai cabang istimewa Muhammadiyah di luar negeri saja, namun juga memiliki tempat yang spesifik dalam sejarah kelahiran Muhammadiyah.
“Ini menjadi kekuatan dan energy bukan hanya secara ruhaniah juga pikiran teman-teman di PCIM Arab Saudi. keislaman dan pembaruan yang dibawa oleh Kiai Dahlan lah yang harus terus menjadi inspirasi serta perspektif dalam pemahaman keislaman kita,” lanjutnya.
Dengan terbentuknya PCIM Arab Saudi ini, bagi Haedar tidak hanya menjadi langkah strategis Muhammadiyah seperti cabang istimewa lainnya, melainkan juga sebagai sarana mediasi dan komunikasi dari Pimpinan Pusat dengan berbagai pihak yang ada di negara setempat.
“Baik dengan pemerintah setempat, ataupun dengan organisasi kemasyarakatan yang sangat beragam, termasuk pihak institusi pendidikan yang ada di sini,” jelas Haedar.
PP Muhammadiyah sendiri, terang Haedar, telah membentuk sebuah tim khusus yang akan mengurusi masalah kerjasama dengan negara-negara di Timur Tengah. Beberapa negara pun telah terjamah, meskipun belum ada program spesifik yang telah dilaksanakan. Sehingga, salah satu tugas dari PCIM lah dalam membantu menyukseskan berbagai kerjasama tersebut.
“Secara Informal telah berjalan, namun melalui PCIM ini, sehingga mampu menjadi lebih terkoordinasi,” tukasnya.
Oleh karena itulah, berdirinya PCIM Kerajaan Arab Saudi menjadi fase baru perluasan perhimpunan Muhammadiyah di luar negeri setelah sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah telah meresmikan satu cabang istimewa Muhammadiyah di Korea Selatan. Hadir dalam pengukuhan serta pelantikan pegurus PCIM Kerajaan Arab Saudi, Ust Faturrahman Kamal, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sekaligus Ketua Tim Kerjasama Timur Tengah; Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dan Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata (Th).