KEPANJEN, Suara Muhammadiyah- Ada gejala menarik di lingkungan sosial masyarakat yang tertangkap Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Kabupaten Malang. Konsep dan aksi pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat terbukti efektif dan manjur menarik mereka menjadi jamaah atau warga persyarikatan.
Gejala ini pun akhir membuat MPM PDM menawar gagasan baru Dakwah Lewat Komoditas. Gagasan ini terlontar pada sesi pemaparan Majelis dan Lembaga saat kegiatan Konsolidasi PDM dan PCM wilayah B di aula KH Mas Mansyur SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Ahad (22/1) kemarin.
Konsep Dakwah Lewat Komoditas ini bukan tanpa alasan. Menurut Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Kabupaten Malang, Dr Wahyudi, ia mendapati pengalaman melakukan pemberdayaan warga masyarakat di wilayah Desa Kucur, Kecamatan Dau. Dikatakan, warga jamaah yang awalnya sangat sedikit berangsur-angsur terus bertambah banyak jumlahnya karena mereka juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan mereka.
“Dakwah melalui komoditas bisa juga diterapkan untuk menjaring jamaah sebanyak-banyaknya. Apalagi, Muhammadiyah juga sudah punya cukup potensi dan sumberdaya untuk mengembangkan dan mengelola berbagai produk atau atau bahan yang bisa ditawarkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara MPM yakin komoditas dan pelatihan bisa menjadi salah satu strategi dakwah yang baik, namun PDM Kabupaten Malang masih mendapati pekerjaan berat dengan belum terbentuknya PCM di sejumlah kecamatan. Yakni di kecamatan Dampit, Gedangan dan Wonosari. Jamaah Muhammadiyah di PCM Dampit dikatakan masih ada tanda-tanda ghirah dan berkembang, akan tetapi untuk PCM Gedangan dan Wonosari masih sangat berat tantangannya (amin).