BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah-Bertempat di ruang induk Masjid Al Mujahidin Jl. Belitung Laut Banjarmasin telah dilangsungkan kegiatan pengajian bulanan pada hari Sabtu (21/1).
Kegiatan rutin tersebut digelar oleh majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin yang dipimpin Khairul Anam, SH, MKes. Pengajian pada awal tahun 2017 ini diisi oleh Dr H Karyono Ibnu Ahmad yang merupakan salah seorang Wakil Ketua PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan.
Dalam uraiannya, Karyono mengupas mengenai haji dan umrah dari perspektif spritualitas. Dalam al-Quran Surah Ali Imran ayat 96-97: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Karyono juga mengemukakan bahwa fenomena umrah yang lagi ramai saat ini, salah satu faktornya adalah terbatasnya kouta haji. Banyak orang yang lama ngantri beberapa tahun, maka mereka banyak melaksanakan umrah terlebih dahulu. Dalam pelaksanaan ibadah tersebut, menurut ulama sekaligus akademisi tersebut, bahwa haji dan umrah merupakan ibadah puncak.
Oleh karenanya setiap orang hendaknya mencontoh sifat-sifat Allah, seperti rahman dan rahim serta sabar. Di samping itu juga pelaksanaan ibadah rukun Islam ini merupakan simbol ketauhidan yang murni Nabi Ibrahim As. Selanjutnya juga dapat mencontoh Nabi Ismail As dan Siti Hajar yang memperoleh predikat kemuliaan di sisi Allah karena ketaqwaan (Khaliq).