YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Perhelatan konferensi perguruan tinggi Islam Indonesia “Indonesia Islamic University Conference (IIUC)” akan digelar di Yogyakarta pada (26/1). Konferensi Universitas Islam se-Indonesia tersebut merupakan kerja sama Bank Syariah Mandiri (BSM) dan UIN Sunan Kalijaga dengan didukung oleh Kementerian Agama dengan melibatkan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto menuturkan, konferensi ini bertujuan menyelaraskan misi Bank selaku instituis keuangan syariah dengan Universitas Islam selaku institusi pendidikan Islam. “Pada dasarnya Bank Syariah dan universitas memiliki misi yang sama yakni untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Bank dari sisi ekonomi, universitas dari sisi pendidikan,” tuturnya.
Dengan demikian, menurut Agus, akan banyak hal yang bisa disinergikan. Selain itu, program ini juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang telah membentuk membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). “Adapun dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan yakni karena Yogyakarta merupakan kota yang peduli dengan pendidikan sejak jaman kemerdekaan. Selain itu, UIN Sunan Kalijaga juga merupakan salah satu universitas Islam tertua di Indonesia,” lanjutnya.
Project Owner IIUC, Fauzi mengatakan, Peserta konferensi adalah Rektor dan Wakil Rektor di Lingkungan Universitas Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN, dan Universitas Islam Swasta seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar 200 orang. Konferensi akan dibagi dua stream yakni akademik dan finansial.
“Konferensi ini melibatkan perguruan tinggi Islam baik swasta maupun negeri. Adapun perguruan tinggi swasta yakni dari Muhammadiyah, Prof Suyatno yang merupakan Bendahara Umum PP Muhammadiyah,” terangnya dalam Konferensi Pers yang digelar pada Selasa (24/1).
Fauzi menegaskan, adanya konferesi pers ini diharapkan agar dapat memunculkan gagasan bersama agar pertuguruan tinggi islam baik negeri ataupun swasta dapat bersinergi. Ia juga berharap agar penyelenggaraan kegiatan ini dapat langsung berimplementasi.
“Harapan kami, penyelenggaraan yang pertama ini bisa langsung berimplmentasi dan langsung mendapatkan dukungan dari setidaknya masyarakat Jogja dan masyarakat-masyarakat lain di sekitar kampus masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Shofiyullah Muzammil menuturkan, konferensi ini merupakan konferensi luar biasa. “Konferensi ini merupakan terobosan luar biasa. Ide awalnya adalah dari ekonomi bisnis dan Islam. Ekonomi bisa menjadi tuan rumah di negara yang mayoritas muslim. Kerjasama ini berawal dari kepedulian lembaga pendidikan. Oleh karena itu, amalan institusi menjadi penting, untuk terciptanya anak bangsa yang terdidik dan mandiri,” tandasnya (Yusri).