YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Untuk ke sekian kalinya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menunjukkan geliat prestasi mahasiswanya di bidang minat dan bakat. Kali ini, datang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Beladiri Taekwondo UAD yang tidak tanggung-tanggung telah berhasil memborong sekaligus 34 medali di penghujung tahun 2016 lalu. Perolehan ini menambahi daftar puluhan prestasi kejuaraan Taekwondo yang telah berhasil dibawa pulang oleh UAD selama tahun 2016.
Dalam ajang Kejuaraan ‘Yogyakarta Master Taekwondo Pomsae Championship II 2016’ ini, UAD mengirimkan 34 atlet taekwondo yang seluruhnya berhasil membawa pulang sebanyak 4 emas, 10 perak dan 20 perunggu. Hal tersebut menurut Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni (WR III), Dr. Abdul Fadlil, MT merupakan hal yang mengejutkan sekaligus menggembirakan. Karena, tak satupun atlet yang diberangkatkan pulang dengan tangan kosong. Apalagi sebagian besar merupakan mahasiswa yang duduk di semester awal. Prestasi yang diukir dalam kejuaraan yang telah berlangsung pada 28 Desember 2016 di Gor KONI Sleman tersebut menjadi salah satu hadiah bagi UAD dalam usianya yang menginjak 56 tahun ini.
“Tidak dapat dielakkan bahwa track record kami dipengaruhi oleh prestasi mahasiswa yang selalu dijaga oleh seluruh elemen di UAD ini,” tuturnya dalam press conference yang dihadiri oleh perwakilan 3 atlet Taekwondo, di Ruang Sidang Rektorat UAD Kampus I digelar Rabu, (25/1).
Dengan adanya prestasi tersebut, menjadi penanda bahwa selain unggul secara akademik di bidang penalaran, UAD juga mempu menghimpun serta mendorong segenap potensi yang yang dimiliki oleh mahasiswanya dalam bidang minat dan bakat, khususnya, di bidang olahraga. Walaupun saat ini UAD masih memiliki keterbatasan area latihan, Kepala Bidang Kemahasiswaan UAD Hendro Setyono bukanlah menjadi kendala bagi mahasiwa UAD untuk mencetak prestasi.
“Sebaliknya dengan segenap keterbatasan ini, mampu menjadi pendongkrak bagi mereka untuk terus maju dan bersaing. Mereka mampu termotivasi untuk tampil secara maksimal. Walaupun tujuan kami bukan kemenangan itu sendiri, tapi bagaimana mahasiswa mampu mengaktualisasikan diri dalam kegiatan yang positif,” tuturnya.
Selama ini, lanjut Fadlil, UAD telah memberikan segenap dukungan untuk mahasiswa yang aktif menggeluti berbagai kegiatan mahasiswa. Dari mengirim dan mengikutsertakan mereka dalam setiap ajang dan kejuaraan, juga memberikan apresiasi dalam bentuk beasiswa bagi mereka aktif dan berprestasi. Prestasi yang diborong dalam kejuaraan ini pun semakin menguatkan eksistensi Unit Kegiatan Mahasiswa. Selain itu, proses pelatihan secara fisik dan mental yang selama ini secara rutin dijalani 3 hari dalam seminggu mampu membuahkan keberhasilan.
“Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen UAD selama ini untuk memaskitan Jargon UAD yaitu tradisi beprestasi tetap terjaga. Oleh karenanya kita juga menjaring kader bibit-bibit unggul dari sekolah-sekolah,” tukasnya.
Ketua UKM Taekwondo Guntang Prakasa sendiri menjelaskan bahwa seni Pomsae yang dipertandingkan dalam ajang ini adalah jenis seni bela diri taekwondo yang mengedepankan keindahan gerak, ketepatan waktu dan juga performa fisik dalam mendemonstrasikan berbagai gerakannya. Ia berharap, ke depan melalui cabang olah raga Taekwondo, UAD mampu mencetak lebih banyak lagi atlet yang berprestasi baik di kancah daerah, nasional, hingga Internasional (Th).