BANDUNG, Suara Muhammadiyah-Dalam hal pengajarannya, Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBdg) selalu menerapkan pembelajaran yang aplikatif dan solutif. Mengacu pada tagline UMBdg yakni Islamic Technopreneurship University, UMBdg pun mendorong mahasiswanya untuk memiliki motivasi yang kuat dalam mengeluti dunia bisnis. Salah satunya dengan memberikan pengayaan ilmu technopreneurial dalam Stadium General Technopreneurship yang diikuti oleh civitas akademika dan mahasiswa UMBdg, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM), dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Muhammadiyah (STEIM) beberapa waktu lalu.
Dengan megambil tema Inspiring To Be A Technopreneur, UMBdg menghadirkan Jaka Aditama selaku manajer inkubator Lembaga Konsultasi Bisnis (LKB) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung yang juga owner JF+branding consultant dan bendahara di Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Kab. Bandung. Selain itu hadir Irwan S Kamaludin yang merupakan manajer konsultasi bisnis LKB Kadin Kabupaten Bandung, Ketua IIBF Kabupaten Bandung serta pemilik Puntang Coffee. Ketiga, Gun Gun Sumingkar yang merupakan manajer event LKB Kadin Kabupaten Bandung.
Menurut Ulfa Yuniati, Dosen Komunikasi UMBdg, stadium general ini juga membedah tentang bagaimana modal menjadi penghalang kita untuk berbisnis. “Tekad dan niat yang sudah dibangun di awal untuk berbisnis langsung ciut seketika modal tidak ada atau modal kurang. Banyak yang dikhawatirkan, pinjam ke bank ditakutkan tidak berbalik modal, dan lain-lain,” tuturnya dalam rilisan pers.
Tidak ketinggalan, para praktisi bisnis yang hadirpun menggelontorkan berbagai solusi untuk para peserta yang ingin berbisnis. Kang Jaka, sapaan akrabnya, memberikan rumus 4F+1P yang digunakan sebagai sumber permodalan yaitu Family, Friend, Founder, Fool bagi investor pemula dan Profesional. “Pebisnis yang baik dapat mengatur emosinya dengan baik juga, karena tingginya emosi dapat menurunkan pemasukan dan menaikkan hutang,” tutur Kang Jaka.
Sedangkan Kang Irwan, turut membagi pengalamannya tentang bisnis kopi Puntangnya. Ia memulai bisnisnya dengan menanam 90 pohon kopi yang bermodalkan 1jt rupiah. Setelah tiga (3) tahun bisnis kopi puntangnya menjadi juara dunia. Bisnis yang berawal dari kegagalan mampu meraup keuntungan yang berpuluh juta tiap bulannya. Harga kopi puntangnya saja sekilonya 1,2jt. “Usaha, keyakinan, tekad yang kuat dalam memulai bisnis akan menghasilkan kesuksesan dalam berbisnis”, kata Kang Irwan sebagai pemilik kopi puntang.
Kunci bisnis menurut Kang Gun-Gun sendiri adalah bagaimana kita harus membiasakan diri untuk melatih diri mencari produk yang dapat menjadi solusi permasalahan bersama. Selain memberi solusi, bisnis juga sebaiknya bisa diterima masyarakat luas dan berlaku jangka panjang. “Kiat-kiat bisnis sudah dapat, sekarang siapkan rencana bisnisnya dan aksi,” ucapnya.
Saepul Adnan, M.Si sebagai Ketua pelaksana, acara ini merupakan bagian dari metode pembelajaran dan tujuan akhirnya diusahakan para peserta menghasilkan proposal bisnis dan bisa memfasilitasi untuk membuat jaringan ke investor juga mahasiswa mendapat motivasi untuk menjadi seorang technopreneur dalam bidangnya. Hasil dari kegiatan ini juga diharapkan untuk akselerasi permodalan usaha Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mahasiswa, dosen, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah Bandung. “UMBdg akan terus bekerjasama dengan Inkubator LKB Kadin tujuannya adalah memberikan peluang baik bagi mahasiswa UMBdg untuk memulai bisnis,” tandasnya (Ulfa Y).