PANGANDARAN, Suara Muhammadiyah-Momentum libur nasional kali ini dimanfaatkan secara maksimal oleh Muhammadiyah Disaster Managemet Center (MDMC) Jawa barat dengan menggelar latihan gabungan yang telah dimulai sejak tanggal Jum’at, (27/1) hingga Ahad (29/1). Dalam rilisan pers yang diterima suaramuhammadiyah.id, kegiatan yang digelar di shelter evakuasi tsunami BPBD pangandaran tersebut diadakan guna mengkonsolidasikan sumberdaya relawan Muhammadiyah se-Jawa Barat menghadapi siaga darurat cuaca ekstrim pada triwulan 2017.
122 relawan di bawah 22 institusi mengikuti latihan gabungan dengan 13 materi di antaranya terdiri dari Pengenalan tsunami dan manajemen PB, Kemuhammadiyahan, Manajemen posko, Kluster psikososial, hingga gladi lapangan tsunami. Selain materi tersebut, para peserta juga dibekali dengan pelatihan jurnalistik oleh pimpinan redaksi Menara62.com Imam Prihadiyoko dan Abdul Malik MSN.
Imam Prihadiyoko dalam materi jurnalisme bencana memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat meliput kejadian di daerah bencana. “Untuk daerah bencana, pertama relawan menggunakan mata lahir dan mata batin untuk menangkap apa yg terjadi dan apa yang diperlukan oleh warga,” tulisnya melalui pesan singkat. Kedua, bahwa seluruh elemen bisa dijadikan sebagai sumber berita namun terkait pemberitaan ia berpesan bahwa harus tetap mengacu kepada rambu-rambu yaitu bebas dari pornografi, yang sifatnya pribadi dan tentunya yang bebas dari unsur SARA. Ketiga, yang paling penting adalah bagaimana mampu menjadikan empati sebagai pegangan.
Selain 122 relawan yang tergabung di bawah 22 institusi milik Muhammadiyah, Gladi lapangan juga diikuti 50 peserta dari SMA Muhammadiyah pangandaran, 6 peserta dari DU tagana, 4 peserta dari unsur BPBD dan 5 peserta dari PMI Pangandaran (Th).