TEXAS, Suara Muhammadiyah- Pagi itu, sekitar pukul 06.30, 20 jamaah terlihat berdoa setelah menunaikan ibadah shalat shubuh, beberapa meter dari reruntuhan puing-puing Masjid Islamic Center Victoria, Texas, negara bagian Amerika Serikat, yang dilahap api pada Sabtu dini hari waktu setempat (28/1).
Di halaman victoriaadvocate.com, Shahid Hashmi, Presiden Komunitas Islamic Center Victoria mengatakan bahwa pihaknya bersama anggota Islamic Center pun mengundang seluruh komunitas agama yang ada di Victoria untuk bergabung dalam do’a bersama yang diadakan di sekitar reruntuhan masjid pada Ahad (29/1). Dalam akun facebooknya, Victoria Islamic Center mengunggah sejumlah foto-foto bangunan yang tidak lagi utuh dengan kalimat, “We will rebuild, with LOVE!” atau “Kami akan kembali membangun dengan CINTA!”
Kiranya, bangunan tersebut telah menjadi tempat bagi 2000 jamaah yang berdatangan sejak tahun 2000 silam. Islamic Center juga difungsikan sebagai pusat peribadatan dan tempat berkumpul komunitas Muslim Victoria yang hingga kini memiliki sekitar 130 anggota.
Terkait kronologi kebakaran sendiri, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Victoria Taner Drake menerangkan bahwa pihaknya mengetahui kobaran api melahap pusat kegiatan Muslim Victoria tersebut pada pukul 2.10 dini hari. Setelah intensifikasi api yang terus meningkat, kobaran api pun mampu dijinakkan pada pukul 4.00 pagi. Penyelidik pun segera memulai investigasi atas penyebab kebakaran yang tidak menelan korban jiwa tersebut. Hingga kini, belum bisa dipastikan apakah yang menjadi penyebab dari insiden tersebut. Namun, penyelidikan akan terus berlanjut.
Walaupun terdapat sejumlah kecurigaan bahwa insiden tersebut mengandung unsur kesengajaan, Abe Ajrami, anggota jamaah Victoria Islamic Center menegaskan pihaknya meminta publik untuk memberikan kesempatan kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan tidak mempolitisasi kondisi tersebut dan meyulut perpecahan. Pasalnya, kebakaran tersebut terjadi beberapa waktu pasca Presiden Dolad Trump menandatangani kebijakan pelarangan masuknya Muslim dari sejumlah negara ke AS.
Lagi-lagi ini adalah cobaan yang mengguncang komunitas Muslim di Amerika. Imam Shamsi Ali, Direktur Jamaica Muslim Center melalui pesan singkatnya berpesan agar seluruh kalangan dapat dengan tabah dan besar hati dalam menghadapi kondisi apapun yang sedang dihadapi oleh Muslim di negara Paman Sam tersebut.
“Sesungguhnya bukan Islam yang diuji. Tapi kita sedang teruji kesabaran dalam iman, dan keistiqamahan dalam melangkah bersama dakwah. Kita tidak lemah, tidak terintimisasi, tidak goncang, dalam melanjutkan langkah da’wah hingga Allah memberikan kemenangan kepada agamaNya,” tuturnya.
Baginya, insiden yang telah menjadi pukulan bagi segenap pihak khususnya Muslim Victoria tersebut, menjadi tantangan yang harus dihadapi dan bukanlah alasan untuk merasa terintimidasi. Karena, apapun yang terjadi, di saat yang sama, menurutnya bukan hanya kelompok Muslim saja yang sedang diuji namun juga masyarakat Amerika.
“Pada saat yang sama Amerika sedang teruji. Entah besok lusa Amerika akan kemana dan bagaimana. Yang pasti kami merasa semakin kuat dengan tantangan yang ada. Komitmen dan kesadaran akan tanggung jawab semakin mantap. Insya Allah!”
Berbagai support pun terus berdatangan dari masyarakat di Victoria dan berbagai wilayah seperti Texas, Amerika Serikat bahkan Zimbabwe. Di samping duka yang menyelimutinya, Abe Ajrami mengakui dirinya tersentuh dengan berbagai dukungan yang bukan saja mengalir dari komunitas Muslim saja, namun juga komunitas agama lainnya. setidaknya ada 4 gereja di Victoria juga sebuah Sinagog yang menawarkan tempat kepada anggota masjid tersebut untuk melakukan kegiatan sementara waktu.
Tekad dan harapan pun kian menyulut optimisme jamaah Islamic Center Victoria untuk kembali melihat bangunan tersebut berdiri tegak seperti sedia kaa. Melalui gofundme.com, hingga pukul 04.00 WIB tercatat telah tekumpul donasi sebanyak $436,430 yang akan digunakan untuk membangun kembali Islamic Center tersebut.
“Ketika kedamaian terusik seperti ini, inilah yang akan menyatukan kita semua,” pesan Gary Branfman, seorang anggota dari Kuil B’nai Israel kepada komunitas Victoria Islamic Center dilansir dari victoriaadvocate.com (Th).