NEW YORK, Suara Muhammadiyah– Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali menyatakan bahwa Amerika Serikat di awal kepemimpinan Donald Trump bagaikan dalam sebuah drama besar. Berbagai kontroversi terus bermunculan. Kebijakannya pun kerap ditentang.
“Intinya saat ini Amerika sedang mengalami drama besar. Seorang presiden yang nampaknya memerintah dengan gaya pemilik bisnis. Seolah negara ini adalah miliknya sendiri dan berhak untuk dikelolah sesuai dengan kehendak dan kecenderungannya,” tutur Shamsi Ali kepada Suara Muhammadiyah, Selasa (31/1).
Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan Trump cenderung untuk mengambil keputusan bardasarkan pertimbangan sendiri, atau minimal hanya mendengarkan orang-orang dekatnya semata.
“Kehebohan demi kehebohan telah menggoncang tidak saja Amerika. Tapi nampaknya telah mendunia, bahkan menembus kampung-kampung, pesisir laut, dan gunung-gunung sana,” ungkap Imam Shamsi Ali.
Sementara itu menyikapi pelarangan Donald Trump bagi warga dari tujuh negara Muslim itu warga Amerika melanjutkan resistensi mereka dengam demo besar-besaran di berbagai kota dan bandara Amerika.
Menurut Shamsi, dikhawatirkan bahwa demo-demo tersebut akan semakin membesar dan menjadi gerakan nasional, yang bertujuan tidak saja menentang pelarangan Trump kepada warga Muslim dari tujuh negara. “Tapi juga bertujuan untuk membangun kekuatan untuk menuntut agar Donald Trump diturunkan (impeach) dari kepresidenan Amerika,” ungkapnya.
Di berbagai negara bagian dan kota Amerika, kata Shamsi, juga muncul resistensi keras terhadap Presiden Trump. Salah satu di antara gubernur yang paling keras dalam hal ini adalah gubernur Washington di bagian barat Amerika.
“Bahkan sang gubernur memposisikan Trump sebagai musuh Amerika dan tindakannya dianggap pelanggaran nyata terhadap konstitusi,” kata Imam Shamsi Ali (Ribas).