BINJAI, Suara Muhammadiyah-Beberapa waktu lalu, mengisi waktu libur nasional Majelis Pendidikan Kader PDM Binjai melaksanakan pelatihan instruktur pertama. Pelatihan berlangsung 3 hari (27-29 Januari 2017) diikuti oleh 10 orang peserta terdiri dari utusan majelis/lembaga, ortom dan cabang sekota Binjai.
Acara yang dipandu oleh Wahyuga Trisukma diawali dengan pembacaan al Quran oleh qari Zawil Huda SE dilaksanakan di perguruan MTS/MAS Muhammadiyah komplek gedung dakwah Muhammadiyah Kebun Lada Kota Binjai.
Drs Hendra Jones, dari PDM Binjai dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh MPK PDM Binjai, mengingatkan, tanfiz PDM periode sebelumnya penambahan anggota di tiap ranting tiap tahun 6 orang. Kenyataannya dari database yang ada di PDM, pertambahan itu belum kelihatan. Walaupun secara tertulis anggota Muhammadiyah sekota Binjai tercatat lebih 1000 orang tapi kenyataannya ketika PDM menyusun kepengurusan di majelis/lembaga, rangkap jabatan tidak dapat dihindari. Hendra berharap, kenyataannya ini bisa menjadi perhatian Majelis Pendidikan Kader. Sebagai kader, mereka sama dengan inti. Jika inti ini bergerak, persyarikatan akan bergerak.
Sementara itu, Buya Drs H Sarwo Edi MA, ketua MPK PWM Sumatera utara didampingI oleh pengurus MPK PWM Sumatera utara lain seperti Drs. Anwar Sembiring, MPd, Dr Nuhung, MA, Susianti, MA, Muhammad Junaidi, SPd dalam sambutan membuka acara pelatihan instruktur mengutip surat al Hadid ayat 21. Agar kita berlomba dalam menggapai ampunan allah swt dan berharap menjadi satu diantara penghuni surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Sebagai master of training, Sarwo juga mengingatkan adanya 4 pilar penambahan anggota, yaitu keluarga, amal usaha, pimpinan dan organisasi otonom.
“Keempat pilar ini harus menjadi perhatian kita semua jika kita masih berniat mengembangkan Muhammadiyah. Metode pelatihan yang digunakan berbeda dengan pelatihan/pengkaderan periode periode sebelumnya. Pelatihan sekarang menggunakan metode tabsir dan taisir. Menyenangkan dan menggembirakan. Dengan pelaksanaan pelatihan instruktur ini, kekhawatiran akan tidak adanya kader masa masa akan datang dapat diminimalisir,” ujarnya (Fuad-Binjai).