• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Trump: You are fired!

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Maret, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Imam Shamsi Ali: Amerika Sedang Mengalami Drama Besar
Share

Oleh: Imam Shamsi Ali*

Donald Trump on his fantastic show: “You are fired”!

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menakjubkan, Akting Jaksa Agung Amerika, Sally Q Yate, dengan terang-terangan menentang keputusan Presiden Donald Trump (Executive Order) melarang warga dari tujuh negara Muslim Mayoritas masuk Amerika. Alasan Jaksa Yate adalah bahwa mempertahankan kebijakan ini tidak lagi kondusif, bahkan tidak lagi memiliki basis legalitas.

Menyikapi itu, Presiden Trump mengambil sikap keras dengan memecatnya, bahkan menuduhnya telah mengkhianati negara. Sebagai penggantinya diangkat Dana J. Boente, seorang Jaksa Tinggi dari negara bagian Virginia sebagai Akting Jaksa Agung (Acting Attorney General).

Calon Jaksa Agung Donald Trump yang diajukan ke Senate untuk disetujui hingga saat ini belum mendapatkan konfirmasinya. Calon tersebut adalah Senator Jeff Session dari Alabama juga penuh dengan kontroversi dan mendapat resistensi keras dari kalangan Afro Amerikan dan minoritas lainnya. Senator Session dikenal di Alabama dengan berbagai posisi politik yang rasis.

Mundurnya Akting Jaksa Agung ini telah menimbulkan perpecahan yang sengit, drama, bahkan kekisruhan bahkan ketidak menentuan di Kantor Kejaksaan Amerika. Bahkan juga perpecahan, kekisruhan dan ketidak menentuan di departmen lainnya, khususnya di Kementrian Luar Negeri.

Sekali lagi Presiden memperlihatkan karakter aslinya yang memiliki tendensi “undemocratic”. Saya memakai kata “diktatorship” karena mungkin terlalu vulgar dan sensitif. Tapi arahnya karakter dan kepribadian Donald Trump telah nampak dengan jelas. Yaitu cenderung untuk mengambil keputusan bardasarkan pertimbangan sendiri, atau minimal hanya mendengarkan orang-orang dekatnya semata.

Itu semua diketahui karena ternyata keputusan untuk melarang warga Muslim dari tujuh negara itu tidak dikonsultasikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kantor Kejaksaan, Departemen Luar Negeri Amerika, dan Kementrian Dalam Negeri (Department of Homeland Security). Mereka semua mengetaui keputusan itu setelah ditanda tangani oleh presiden.

Barack Obama sejak meninggalkan Gedung Putih juga untuk pertama kalinya berbicara kepada publik. Obama mengingatkan bahwa keputusan politik yang semena-mena dan merusak tatanan nilai-nilai Amerika (American values) akan membawa Amerika ke jurang kehancurannya. Pada sisi lain memuji resistensi warga Amerika terhadap keputusan Donald Trump itu.

Demonstrasi berlanjut

Sementara itu menyikapi pelarangan Donald Trump bagi warga dari tujuh negara Muslim itu warga Amerika melanjutkan resistensi mereka dengam demo besar-besaran di berbagai kota dan bandara Amerika.

Dikhawatirkan bahwa demo-demo tersebut akan semakin membesar dan menjadi gerakan nasional, yang bertujuan tidak saja menentang pelarangan Trump kepada warga Muslim dari tujuh negara. Tapi juga bertujuan untuk membangun kekuatan untuk menuntut agar Donald Trump diturunkan (impeach) dari kepresidenan Amerika.

Di berbagai negara bagian dan kota Amerika juga muncul resistensi keras terhadap Presiden Trump. Salah satu di antara gubernur yang paling keras dalam hal ini adalah gubernur Washington di bagian barat Amerika. Bahkan sang gubernur memposisikan Trump sebagai musuh Amerika dan tindakannya dianggap pelanggaran nyata terhadap konstitusi.

Washington sendiri adalah negara bagian pertama yang secara resmi melakukan tuntutan ke pengadilan untuk membatalkan kebijakan Trump itu.

Intinya saat ini Amerika sedang mengalami drama besar. Seorang presiden yang nampaknya memerintah dengan gaya pemilik bisnis. Seolah negara ini adalah miliknya sendiri dan berhak untuk dikelolah sesuai dengan kehendak dan kecenderungannya.

Kehebohan demi kehebohan telah menggoncang tidak saja Amerika. Tapi nampaknya telah mendunia, bahkan menembus kampung-kampung, pesisir laut, dan gunung-gunung sana.

Oh Trump!

 

* Presiden Nusantara Foundation

Tags: Amerika SerikatDonald Trumpmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Nasyiatul Aisyiyah Purworejo Galakkan Gerakan Ramah Perempuan dan Anak Melalui Kajian Cantik

Nasyiatul Aisyiyah Purworejo Galakkan Gerakan Ramah Perempuan dan Anak Melalui Kajian Cantik

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In