YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Sebagai Program Studi (Prodi) yang baru berumur 6 bulan, Prodi Arsitektur Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kini mulai melebarkan sayapnya dengan menjalin kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Setelah penandatanganan MoU kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yakni Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta Universitas Sains dan Teknologi Jayapura beberapa saat lalu, Selasa (31/1) melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Kaprodi Arsitektur UNISA, Tika Ainunnisa Fitria mengungkapkan bahwa kerja sama yang dijalin UNISA dengan beberapa perguruan tinggi lain mempunyai dua titik tekan. Yakni pengembangan kapasitas mahasiswa dan pengembangan kapasitas dosen.
“Jadi, Pengembangan kapasitas mahasiswa dalam berkarya itu misalnya pameran bersama, kolaborasi bersama, dsb. Yang Kedua, pengembangan kapasitas dosen di bidang penelitian, pendidikan, dan pengabdian,” terangnya, Senin (30/1).
Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Kerjasama UNISA Tri Hapsari Listyaningrum mengungkapkan bahwa UNISA terus mengembangkan kerjasama baik dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah maupun perguruan tinggi lain baik di Indoesia maupun internasional.
Diungkapkan Tika bahwa kerja sama yang dijalin Prodi Arsitektur UNISA dengan Perguruan Tinggi lain dilakukan dalam rangka mengoptimalkan jejaring. Menurutnya, sebagai Prodi yang terbilang masih muda, pihaknya perlu menempa diri dengan melakukan kerja sama dari banyak pihak. “Momentum ini kami harus running cepat karena Prodi yang masih baru. Intinya adalah jejaring khususnya dengan Perguruan Tinggi yang satu persyarikatan,” tambahnya.
Tika berharap pihaknya mampu mengimplementasikan kerja sama yang dibangun. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya menuai banyak apresiasi atas karya yang dipublikasikan. Selain itu, ia mengaku bahwa Prodi Arsitektur UNISA menjadi satu-satunya Prodi yang membuka Health Architecture Center. “Kami mendapat apresiasi banyak karena karya yang dipublikasikan responnya positif. Dan PR yang paling penting yaitu bagaimana kita mengimplementasikan MoU ini,” tandasnya (Yusri).