Nasyiatul Aisyiyah Purworejo Galakkan Gerakan Ramah Perempuan dan Anak Melalui Kajian Cantik

Nasyiatul Aisyiyah Purworejo Galakkan Gerakan Ramah Perempuan dan Anak Melalui Kajian Cantik

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah– Gerakan Ramah Perempuan dan Anak memang menjadi salah satu program yang ingin dikembangkan oleh Nasyiatul Aisyiyah Purworejo, salah satunya melalui program Kajian Cantik (Curhat dan Tips Menarik) yang pada Januari ini dimulai di sekolah – sekolah menengah atas dan kejuruan.

Ketua Umum Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Purworejo, Nur Ngazizah, SSi, MPd, sangat menyambut baik ketika diminta menjadi pembicara dalam Kajian Rohis (Kerohanian Islam) di SMA Negeri 10 Purworejo. Kajian ini menjadi semacam pendampingan bagi remaja putri yang sedang melalui masa – masa pencarian jati dirinya untuk mencapai cita – cita dan tujuan hidup di masa depan.

“Ke depan akan kami tindak lanjuti dengan mengadakan pertemuan rutin sebulan sekali, sebagai wujud kepedulian terhadap generasi muda penerus bangsa, sehingga perlu sinergi antara pihak sekolah dan pemerhati remaja khususnya remaja putri” ungkap Nur Ngazizah sebagai dosen PGSD UM Purworejo juga.

Hal yang hampir senada juga disampaikan oleh Yuni Raraswati, S.Pd selaku waka Kesiswaan di sekolah tersebut. “Kegiatan ini menjadi salah satu wadah pembinaan dan penguatan keimanan para siswa atau remaja putri di sekolah kami yang juga dikelola oleh Tim Kerohanian Islam (Rohis)”

Untuk mengisi waktu jeda setelah KBM dan sebelum kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ini mendapat antusias yang luar biasa dari para siswi. Terlebih ketika para narasumber yang hadir mampu memberikan motivasi untuk menjadi remaja putri yang tidak hanya cantik tetapi juga cerdas dan mulia.

Tri Rahmawati, AMd Keb, SHum dalam kultum 3 bahasanya menyampaikan hakikat cantik dalam Islam. “Cantik itu tidak hanya pada lahiriyah saja, tetapi juga dalam aqidah, jiwa dan intelegency (kecerdasan), jelas alumni Pondok Pesantren Modern Gontor ini.

Tidak kalah menarik pula motivasi yang disampaikan oleh narasumber berikutnya, Selti Ika Jitanti, A.Md  mahasiswa UM Purworejo ini membagi pengalamannya dalam berjuang dan bangkit dari lumpuh karena penyakit TBC Tulang yang pernah dideritanya. Meski dalam kondisi sakit, dia terus berkarya sampai kemudian akhirnya bisa kembali pulih setelah menjalani serangkaian pengobatan. Dan inilah yang menjadikan salah satu pembangkit spirit para siswi untuk dapat benar – benar memanfaatkan banyak nikmat yang Alloh swt anugrahkan pada setiap hamba-Nya (Diar Astuti Fistiyorini/Akhmad).

Exit mobile version