SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-Kulit salak yang biasa dibuang oleh masyarakat, mampu dimanfaatkan oleh 30 siswa-siswi KIR SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta untuk dibuat menjadi teh, pada Sabtu (4/1).
Berdasarkan penjelasan dari pembina KIR, Nurul Fitria, bahwa kulit salak dipilih karena keseluruhan dari buah salak bisa dimanfaatkan. Dari daging untuk buah, biji bisa dibuat kopi, dan kulit bisa dibuat menjadi teh. Selain itu, buah salak mudah didapatkan oleh para siswa.
“Sebelum kegiatan ini, kita juga pernah memanfaatkan biji salak dibuat menjadi jadi kopi. Nah kali ini kita ingin memanfaatkan kulitnya untuk dijadikan minuman teh,” kata Nurul Fitria, di sela – sela kegiatan.
Pembuatan kulit salak menjadi teh merupakan kegiatan penelitian eksperimen dari ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Sebelumnya sudah melalui kajian pustaka tentang manfaat buah salak dan kandungan kesehatannya. Kegiatan KIR diikuti oleh 30 siswa. Waktu pelaksanaan setiap Sabtu dari jam 07.30 s.d. 10.00 di sekolah.
Proses pembuatan teh kulit salak cukup mudah. Caranya yang pertama kulit salak dipilih yang kualitas bagus, kedua kulit salak dicuci sampai bersih, ketiga kulit salak direbus dengan air sampai berubah warna kecoklatan, keempat hasil rebusan disaring, kelima air rebusan diberi madu. Akhirnya teh kulit salak madu siap dinikmati.
“Biasanya kulit salak dibuang, sekarang bisa dimanfaatkan untuk membuat teh. Saya ingin mencoba di rumah,” terang Rafael Wicaksono Hadi siswa kelas 7A di sela-sela proses pembuatan.
Muhamad Raffa Sayoga, Kelas 8 A, juga menyatakan bahwa kegiatan ini mengajari untuk bersyukur kepada Allah SWT karena semua ciptaan Allah SWT ternyata bermanfaat semua termasuk buah salak. Biji, kulit, dan daging bermanfaat untuk manusia (Humas SMP Muahammadiyah PK/Aryanto).