Soal Aksi 112, Haedar Nashir Imbau Semua Pihak Menahan Diri

Muhammadiyah Haedar Nashir Agama

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Dok SM

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan aksi 112, yang direncanakan pada tanggal 11 Februari mendatang. Para tokoh, pimpinan parpol dan unsur masyarakat lainnya diminta untuk saling menahan diri dan menjaga suasana kondusif jelang Pilkada serentak.

“Pokoknya berbagai macam aksi lebih-lebih jelang Pilkada ini, baik tanggal 11, maupun tanggal 13, 14. Itu sebaiknya tidaklah,” ujar Haedar Nashir, Selasa (7/2), seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Pertemuan antara Haedar Nashir dan Wapres Jusuf Kalla yang digelar secara tertutup sekitar satu jam itu membahas sejumlah persoalan bangsa.

Perlunya menahan diri dan menjaga suasana kondusif ini, menurut Haedar, agar masyarakat bisa melakukan refleksi menjelang hari pencoblosan pada 15 Februari 2017. “(Aksi) itu sebaiknya tidak dilakukan. Sudahlah, agar kita ada jeda untuk berefleksi,” kata Haedar.

Meskipun secara undang-undang, segala bentuk aksi diperbolehkan, namun di tengah situasi yang memanas seperti sekarang ini, hendaknya tidak dilakukan. “Kita imbau semua pihak untuk di satu pihak kita menahan diri. Di pihak lain kita semakin menciptakan kondisi untuk saling bisa berbagi dan menyelesaikan persoalan-persoalan secara lebih dewasa,” tegas Haedar.

Bagi para tokoh, Haedar juga mengingatkan untuk menjaga perkataan dan meneduhkan suasana menjelang Pilkada. “Kami imbau pada semua tokoh, partai, dan lainnya, untuk merawat kata untuk tidak saling melontarkan perkataan yang membikin saling respons, lalu yang muncul saling bersengketa,” ujar Haedar.

Haedar mengingatkan semua pihak untuk menyadari keberagaman Indonesia dan tidak memaksakan kehendak kelompok tertentu. “Saya sering sampaikan masyarakat kita yang majemuk secara agama, etnis, golongan. Itu di satu pihak sebetulnya punya basis sosial kultural yang bagus dan kita masyarakat yang relatif moderat ya bisa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan kebersamaan,” tuturnya.

Imbauan Haedar ini sebagai jawaban soal sikap Muhammadiyah tentang rencana aksi damai 112 pada Sabtu mendatang. Haedar mengatakan berbagai aksi yang telah dilakukan sudah cukup, dan tidak perlu ada aksi lanjutan. Sehingga tidak menambah banyak perselisihan dan polarisasi di tengah masyarakat.

Menurut informasi yang berkembang, Forum Umat Islam berencana melakukan aksi damai pada Sabtu, 11 Februari 2017. Aksi damai 112 itu rencananya akan digelar di Monas sebagai titik kumpul, dan kemudian bergerak ke Sudirman-Harmoni (Ribas).

Exit mobile version