KEPANJEN, Suara Muhammadiyah- Siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 (SMEAMU) Kepanjen memiliki potensi bidang industri kreatif. Potensi dan kemampuan tersebut diharapkan bisa menjadi bekal wirausaha mandiri kelak di kemudian hari.
Setidaknya, potensi industri kreatif ini tampak saat Expo Kewirausahaan siswa kelas XII yang digelar di lapangan outdoor SMKM 5, Senin (6/2). Dalam ekspo yang merupakan bagian dari Ujian Praktik Kewiraysahaan ini, siswa banyak memamerkan karya-karya unik dan kreatif, yang sangat mungkin memiliki nilai jual jika diproduksi dan dipasarkan secara serius dan profesional.
Dari karya yang dibuat, sebagian besar merupakan kreasi kerajinan dan miniatur. Seperti halnya, karya lampu hias 3D, bola lampu, atau lampu meja dalam bentuk bunga. Ada juga karya miniatur truck mini, disain fashion, atau kostum cosplay. Uniknya, semua dibuat menggunakan bahan ramah lingkungan dan barang bekas pakai. Seperti, limbah botol plastik, kardus, sedotan, kain perca, koran dan limbah kayu.
Dra Uminarsih, guru kewirausahaan SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen mengungkapkan, kegiatan ekspo kewirausahaan ini memang bertema pemanfaatan peluang usaha secara kreatif, inovatif dan produktif dari bahan bekas pakai. Kegiatan ini diikuti 126 siswa kelas XII dari semua jurusan, yaknik Broadcasting, Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Perbankan Syari’ah, dan Multimedia.
Dikatakan, ujian praktik produk kewirausahaan harus diikuti satu kelompok terdiri dari 2 siswa dan dikerjakan maksimal sebulan sebelumnya. Siswa membuat proposal business plan dan membuat produk jadinya.
“Aspek yang dinilai diantaranya pengadaan bahan sulit apa tidak mencarinya, keindahan dan memiliki nilai jual apa tidak, dan keorisinilan ide. Produk yang dibuat harus asli buatan sendiri, atau bisa dari yang sudah ada tetapi harus dimodifikasi dan ada inovasi baru,” katanya, kemarin (6/2).
Dari 65 kelompok siswa, katanya, hampir semua berbeda produksi. Paling banyak hiasan lampu di tempat tidur, seperti lampu ajaib tiga dimensi dan kreasi lampu dari botol bekas minunan. Karya kreatif lainnya seperti rancangan disain untuk fashion dari koran bekas.
“Sebagian siswa sudah punya karakter dan kompetensi untuk wirausaha mandiri, karena nilai jual karyanya ada. Kemampuan ini bisa jadi modal wirausaha mandiri setelah lulus,” imbuh Uminarsih.
Ditambahkan, selain guru produktif, siswa yang masih kelas X-XI juga dilibatkan untuk memberikan penilaian. Menurutnya, sekitar 85% siswa semua penuhi aspek dan kriteria layak untuk wirausaha.
Proposal juga dinilai sudah bagus, karena dikosultasikan. Termasuk, sudah ada estimasi biaya produksi dan pemasarannya (amin).